JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemberontak Suriah di Aleppo telah menyetujui rencana PBB untuk mengirim bantuan dan evakuasi medis.Namun, PBB masih menunggu lampu hijau dari Rusia dan pemerintah Suriah untuk melakukan hal tersebut."Kami saat ini tengah menulis persetujuan secara prinsipil dengan kelompok-kelompok oposisi bersenjata di Aleppo timur," kata penasihat kemanusiaan PBB, Jan Egeland, merujuk pada kelompok pemberontak Suriah, tidak termasuk mantan militan kelompok Front al-Nusra seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/11/2016)."Kami juga memiliki dukungan verbal dari Federasi Rusia pada rencana empat poin kami. Kami membutuhkan dukungan tertulis dan kami membutuhkan dukungan tanpa syarat juga dari Rusia dan kami sedang menunggu untuk jawaban dari pemerintah Suriah," imbuhnya.Egeland berharap rencana, yang mencakup rotasi dari 30 dokter yang masih berada di Aleppo timur, dapat dilakukan dalam beberapa hari mendatang. Ia juga mengatakan bahwa negara-negara besar dan regional tengah membahas kebutuhan untuk melindungi fasilitas medis."Kami ingin mencoba untuk memulai sebuah sistem yang bisa keluar dari situasi yang mengerikan ini bahwa fasilitas medis, klinik, rumah sakit diserang lagi dan lagi dan lagi," katanya."Fasilitas medis harus ditandai dengan jelas, hanya digunakan untuk tujuan sipil, dan lokasi mereka dikirim ke semua aktor militer yang menggunakan perang udara untuk menghindari lagi serangan", tambahnya.Egeland mengatakan ratusan orang terluka menunggu evakuasi untuk pengobatan di bawah rencana tersebut. Ditanya mengenai 'Plan B', ia menjawab: "Dalam banyak hal Plan B adalah bahwa orang-orang kelaparan Dan dapat kita membiarkan itu terjadi ada, kita tidak bisa membiarkan itu terjadi."Diperkirakan 974 ribu warga Suriah tinggal di daerah yang terkepung. Angka itu termasuk 850 ribu dikelilingi oleh pasukan pemerintah dan sisanya terperangkap oleh militan ISIS dan pemberontak lain.Merujuk pada kota Madaya dan Zabadani dekat perbatasan Lebanon yang dikepung pemerintah serta desa Foua dan Kefraya dikelilingi oleh pemberontak di Idlib, Egeland mengatakan: "Kami berharap untuk dapat pergi ke 4 kota akhir pekan ini dan itu sangat penting."(exe/ist)