Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com - Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan, Wilayah 2 Jakarta Timur, Haji Ungkadi bersama dengan pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 48 mendatangi PLN Cabang Kramatjati untuk melakukan mediasi terkait dicabutnya listrik yang membuat proses belajar siswa/i terganggu.Mediasi tersebut dilakukan, untuk memohon kepada pihak PLN Cabang Kramatjati agar bisa kembali menyalahkan listrik di SMAN 48, karena diketahui sekolah menunggak pembayaran listrik dari bulan Juni 2016 sebesar Rp.118 juta."Maka dari itu ini kita sedang usahakan agar listrik di SMAN 48 menyala agar besok pagi siswa/i nggak lagi kesusahan untuk kembali menjalani proses belajar mengajar," ujar Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan, Wilayah 2 Jakarta Timur, Haji Ungkadi, di Kantor PLN Cabang Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (22/11/2016)Selain itu, menurut pihak SMAN 48, dicabutnya listrik oleh PLN Cabang Kramatjati itu, bisa terjadi karena dana Biaya Oprasional Pendidikan (BOP) belum turun."Kalo masalah BOP itu karena belum tercantum dianggaran murni, jadi yang seharusnya turun bulan Agustus, jadi di bulan November baru turun, jadi itu tak bisa dibayarkan (listrik), dan mudah-mudahan 3 hari kedepan sudah bisa turun dananya," katanya.Pihaknya juga akan terus memohon agar PLN dapat bisa kembali menyalahkan listrik di SMAN 48, dan apabila hari ini tidak mendapatkan titik temu, dirinya bersama jajaran serta perwakilan sekolah tidak akan meninggalkan PLN Cabang Kramatjati hingga permasalahan ini dapat selesai."Saya bersama pihak sekolah jelas akan memberikan yang terbaik, dan ini mengenai masalah pelayanan juga, sampai saat ini belum juga dinyalahkan, dan kalo PLN ada etikad baik baru saya pulang, kalo tidak saya bertahan," pungkasnya.