JAKARTA, Tigapilarnews.com- Filipina menyatakan akan mengikuti langkah Rusia untuk keluar dari Mahkamah Pidana Internasional atau ICC.Sebelumnya Rusia menyatakan, mereka telah menarik diri dari pengadilan yang berbasis di Den Hague, Belanda itu. Rencana Filipina untuk keluar dari ICC disampaikan langsung oleh Presiden Rodrigo Duterte."Kami mungkin akan mengikuti langkah Rusia untuk keluar dari Mahkamah Pidana Internasional," ucap Duterte jelang keberangkatannya ke Lima, Peru guna menghadiri KTT Asia-Pasifik, seperti dilansir Reuters pada Kamis (17/11)."Mereka tidak berguna, orang-orang di pengadilan internasional. Mereka (Rusia) mengundurkan diri. Saya mungkin mengikuti, mengapa? Hanya orang-orang kecil seperti kita yang babak belur," sambungnya.Kemarin, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, ICC telah bersikap tidak adil dengan menuduh pasukan Rusia terlibat dalam perang singkat tahun 2008 dengan Georgia.Pernyataan Kemlu Rusia ini merujuk pada sebuah laporan yang dikeluarkan ICC Senin lalu, yang juga menyebutkan Rusia terbukti melakukan aneksasi terhadap Crimea."Sayangnya, pengadilan belum menunjukan harapan yang melekat pada mereka dan tidak menjadi organ otoritatif keadilan internasional yang independen," kata Kemlu Rusia dalam sebuah pernyataan.Sementara itu, Duterte di kesempatan yang sama kembali melemparkan serangan terhadap Amerika Serikat (AS). Duterte menuturkan, jika Rusia dan China pada akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah tatanan baru, maka Filipina akan menjadi negara pertama yang bergabung dan meninggalkan AS.(exe/ist)