JAKARTA, Tigapilarnews.com- Hillary Rodham Clinton mengungkapkan dampak emosional dalam hidupnya setelah dikalahkan Donald John Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).Hillary mengakui bahwa dia meringkuk di dalam rumah karena kecewa dengan hasil pilpres. Istri mantan Presiden Bill Clinton ini mengungkapkan kondisinya untuk pertama kali di hadapan publik setelah kalah dalam pilpres. ”Saya akan mengakui, datang ke sini pada malam ini bukan hal yang termudah bagi saya,” katanya.”Ada beberapa kali dalam seminggu terakhir ini ketika semua yang ingin saya lakukan hanya meringkuk dengan sebuah buku yang bagus atau (bersama) anjing kami, dan tidak pernah meninggalkan rumah lagi,” katanya lagi menceritakan dalam kekalahan pemilu AS terhadap dirinya.Saat berbicara pada sebuah acara “Children’s Defense Fund”, sebuah kelompok advokasi nirlaba untuk anak-anak kurang mampu, mantan kandidat presiden dari Partai Demokrat ini mengakui bahwa banyak di antara penonton sangat kecewa tentang hasil pemilu."Saya juga, lebih dari itu yang bisa saya ekspresikan,” ujar Hillary disambut tawa sendu, seperti dikutip dari AP, Jumat (18/11/2016)."Tapi seperti yang saya katakan minggu lalu, kampanye kami tidak pernah (membahas) tentang satu orang atau bahkan satu pemilu. Ini tentang negara yang kita cintai dan tentang membangun sebuah Amerika yang penuh harap, inklusif dan besar hati. Saya tidak masuk ke pelayanan publik untuk memegang jabatan tinggi,” kata Hillary.”Empat puluh lima tahun yang lalu akan tampak pemandangan yang benar-benar salah arah. Tapi saya memutuskan untuk menjadi seorang aktivis, untuk menggunakan gelar sarjana hukum saya guna membantu anak-anak,” imbuh Hillary.Dalam acara itu, Hillary juga menyinggung dampak hasil pemilu yang telah menyebabkan protes global menentang Donald Trump dan kebijakannya. ”Perpecahan tersingkap oleh pemilu ini yang berjalan menjorok ke dalam,” katanya.”Tapi tolong dengarkan saya ketika saya mengatakan ini, Amerika adalah layak, tidak pernah menyerah. Saya masih percaya bahwa kita dapat membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin,” ujar Hillary.(exe/ist)