JAKARTA, Tigapilarnews.com - Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 menjalin kerjasama dengan perusahaan TI (Teknologi informasi) asal Korea Selatan. Kerjasama itu dijanjikan membuat Asian Games 2018 minimal menyamai Asian Games 2014 dalam konteks TI.Seremoni kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara perwakilan Olympic Council of Asia (OCA), INASGOC, dan perusahaan TI SSangYong Information & Communication Corporation (SICC) di kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Plaza FX, Kamis (17/11/2016)."Kerjasama dengan SICC merupakan salah satu persyaratan dari OCA agar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang didukung sistem informasi terintegrasi yang ditangani secara kredibel, terpecaya, dan sudah memberikan bukti," kata Deputi III Games Supporting INASGOC Anton Subowo dalam sambutannya.SICC merupakan perusahaan spesialis teknologi dan informasi olahraga global asal Korea yang berpengalaman dalam mengelola teknologi informasi di berbagai event domestik dan internasional. Asian Games 2014 di Incheon, Olimpiade 2012 di London, Piala Dunia 2002 Korsel-Jepang adalah beberapa ajang olahraga yang pernah mereka tangani.Kerjasama ini secara khusus terjalin untuk membangun Asian Games Information System (AGIS), "otak" dari Asian Games 2018 yang berisikan seluruh informasi tentang jadwal dan hasil pertandingan, venue pertandingan, catatan rekor terkini, profil atlet serta negara peserta, jadwal siaran langsung, sistem informasi, dan lainnya."Segala hal yang disajikan AGIS tentu akan sangat berguna bagi pengakses, baik itu media cetak, elektronik, maupun online, serta broadcast yang membutuhkan data-data secara cepat. Kami pun sebagai panitia jadi lebih yakin baahwa penyelenggara Asian Games 2018 akan sukses karena ditangani oleh pihak yang berpengalaman. Kerjasama ini meliputi periode persiapan, selama pertandingan, hingga pasca upacara penutupan," ujar Anton.Dijelaskan Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, yang juga perwakilan dari INASGOC, kerjasama ini baru sekarang terjalin karena pihaknya masih harus berkoordinasi dengan beberapa pihak, seperti kepada operator atau IT Solution-nya."Ini memang jadi hal yang ditunggu-tunggu. Jadi seperti kenapa kok website belum muncul-muncul, ya, karena poinnya bukan semata-mata itu. Tapi poinnya adalah AGIS ini baru bisa muncul jika segala persyaratan-persyaratan IT yang ditetapkan OCA sudah terpenuhi. Seperti sejauh mana dari kesiapan dari IT infrastruktur, lalu SDM listnya apa aja, lalu pengalaman mereka apa saja," kata Gatot."Jadi untuk memenuhi itu tentu kami akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Jadi tidak asal bual, seperti ini bisa, atau itu bisa. Kan ada beberapa list persyaratannya. Kami harus koordinasi dengan operator dan IT solution," lanjutnya.CEO SICC Seung-Gi Kim menyambut positif kerjasama tersebut demi menyukseskan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. "Kami menjamin standar sistem informasi yang hadir di Asian Games 2018 minimal menyamai, atau lebih dari Asian Games 2014 di Incheon. Sebab, teknologi baru yang akan kami terapkan," ucapnya.