Laporan: Hendrik SimorangkirTANGERANG, Tigapilarnews.com - Kondisi puluhan balita korban banjir di perumahan Total Persada memprihatinkan. Selain belum adanya bantuan obat-obatan, makanan pendamping asi (MPASI) juga tidak ditemui para pengungsi balita dilokasi pengungsi.Informasi yang berhasil dihimpun dilokasi pengungsian, puluhan balita korban banjir kini terserang penyakit diare yang diakibatkan perubahan suhu udara disekitar tenda pengungsian."Sudah 2 hari belum dapat bantuan obat-obatan untuk bayi, seperti minyak telon, obat diare, popok bayi dan lainnya," ujar Fitri (32), salah seorang orang tua balita korban banjir diperumahan Total Persada, Rabu (16/11/2016).Hingga kini, Fitri yang memiliki balita berusia dua tahun ini mulai khawatir. Pasalnya, buah hatinya kini terserang diare akibat berada di penampungan pengungsi."Sudah dua hari ini anak saya terkena diare. Pihak Puskesmas juga belum ada bantuan," kata Fitri.Sementara, Ida (41), salah seorang orangtua korban banjir mengatakan, bantuan berupa obat-obatan dan popok baru akan datang setelah banjir surut."Kalau makanan selalu ada, sehari dapet makan 3 kali. Tapi biasanya setelah banjir surut, baru dapat paket bantuan isinya makanan instan, obat-obatan, popok untuk bayi. Padahal saat masih mengungsi pun kami juga sangat membutuhkan paket bantuan tersebut," jelas Ida.Pantauan di lokasi banjir yang merendam perumahan Total Persada kini mulai surut, semula 2 meter hingga saat ini kedalaman air menyentuh di 1,2 meter.