Selasa, 15 November 2016 06:55 WIB

Qienabh Tappii Menang, Media Asing Soroti Kontes Miss Waria Indonesia 2016 di Jakarta

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapialrnews.com- Beberapa media asing menyoroti kontes Miss Waria Indonesia 2016 yang digelar di Jakarta dengan lokasi yang dirahasiakan.

Salah satu media asing, Fox News, menulis penyelenggaraan kontes Miss Waria secara rahasia pada Jumat malam itu merupakan tindakan “tamparan” untuk kelompok garis keras.

Indonesia Miss Transgender crowned in a slap for hard-liners (Miss Transgender Indonesia dinobatkan dalam sebuah tamparan untuk garis keras),” demikian judul media yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini, Senin (14/11/2016).

Penyelenggara kontes telah meminta semua yang hadir tidak mengunggah materi apa pun di media sosial. Sejumlah wartawan baru diberitahu beberapa jam soal lokasi yang dirahasiakan menjelang kontes berakhir dengan tujuan untuk mencegah kelompok garis keras menutup paksa kontes ini.

Qienabh Tappii, 28 tahun yang mewakili Jakarta dinyatakan sebagai pemenang kontes Miss Waria Indonesia 2016. Dia telah bersaing dengan lebih dari 30 kontestan lainnya.

Qienabh Tappi akan mewakili Indonesia pada kontes Miss Transgender Internasional yang akan diselenggarakan di Thailand tahun depan. ”Saya sangat senang, saya merasa seperti ingin menangis," kata Qienabh Tappii, yang berdiri di samping trofi warna emas setinggi 2 meter dan mengusung trofi kecil warna merah.

”Malam ini adalah awal dari perjuangan saya untuk hak-hak saya sebagai waria,” katanya lagi.

”Saya ingin waria diterima, dihargai dan dipahami dalam masyarakat kita, dan agar menjadi setara dengan orang Indonesia lainnya. Saya akan bekerja keras untuk mencapainya,” ujarnya.

Di Indonesia yang penduduknya mayoritas Muslim, kontes seperti itu masih tabu. Pihak penyelenggara mengaku merahasiakan lokasi kontes karena takut diserang kelompok garis keras tertentu.

”Jika masyarakat tahu sebelumnya bahwa akan ada peristiwa seperti ini, mereka yang menggunakan agama sebagai ‘topeng’ mereka bisa menyerang kami. Itu sebabnya kami merahasiakannya sampai menit terakhir,” kata organizer kontes Nancy Iskandar.

”Kelompok radikal sangat arogan. Saya takut bahwa hal itu bisa meledak dalam konfrontasi fisik,” ujar Nancy. ”Kami tidak ingin mereka menginjak kita selamanya. Apa untungnya bagi mereka? Kami tidak melakukan kerusakan apapun,” ucapnya.

Media asing lain yang menyoroti kontes Miss Waria Indonesia 2016 di lokasi yang dirahasiakan di Jakarta adalah AFP.

Laporan media yang berbasis di Perancis ini juga dilansir beberapa media Asia, salah satunya media Malaysia, The Star, yang menulisnya dengan judul “Secret beauty pageant for Indonesia's transgender women”.(exe/ist)
0 Komentar