Benahi Permasalahan Remaja, Dinsos DKI Gandeng Pemerintah Korea Bentuk Keterampilan Furniture

Laporan: Muchammad Syahputra

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Maraknya permasalahan yang terjadi dikalangan generasi muda di Jakarta, membuat Panti Sosial Bina Remaja milik Dinas Sosial (Dinsos) DKI, bekerjasama dengan Badan Pemerintahan Korea Selatan memberikan pembenahan sikap agar kedepannya lebih positif serta produktif.

Melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Asia Africa Development Relief Foundation (ADRF), kerjasama itu dilakukan dengan melakukan pengembangan sarana dan prasarana pelatihan keterampilan furniture atau mebel.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Chaidir mengatakan, remaja bermasalah khususnya mereka yang putus sekolah, telantar, anak jalanan, dan anak dari keluarga miskin yang ada di DKI Jakarta perlu diberi perhatian.

"Remaja ini kami berikan kesempatan untuk mendapat pelatihan keterampilan di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya. Salah satunya keterampilan furniture. Mereka kami latih agar mereka punya keterampilan dan mereka bisa hidup mandiri dan tidak menganggur," ujar Chaidir, Senin (14/11/2016).



Selain itu, Direktur KOICA Indonesia, Oh Gi Youn mengemukakan, sejak tahun 2015 KOICA lalu bersama ADRF telah mendukung program di PSBR Taruna Jaya berupa pelatihan keahlian komputer, pengembangan diri, dan yang terbaru ini program pelatihan furniture.

"Kami berharap dengan adanya kelas furniture ini anak-anak di PSBR bisa mencerahkan masa depan Indonesia dengan mimpi dan harapannya. Sehingga dapat melangkah untuk masa depan yang lebih baik," ujar Oh Gi Youn, dilokasi yang sama.

Sementara itu, Direktur ADRF Korea Kang Sang Sun mengatakan, pihaknya berada di Jakarta untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah sosial anak-anak di Jakarta.

"Kami juga berupaya untuk ikut berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan melalui program yang didukung oleh KOICA dan Dinas Sosial DKI Jakarta," ungkap Kang Sang Sun.

Sementara itu, Kepala PSBR Taruna Jaya, Saiman menuturkan, saat ini sudah ada sembilan pelatihan keterampilan yang ada di pantinya. Keterampilan itu, katanya, merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti servis otomotif, las, menjahit, salon, servis hp, servis AC, tata boga, dan yang terbaru ini adalah furniture.

"Sekitar 135 orang akan diberikan pelatihan keterampilan setiap tahunnya. Mereka akan memilih sesuai minat dan bakat mereka. Mereka akan kami latih selama enam bulan dengan program magang dua bulan," jelasnya.

Sekedar informasi, tujuan dari pembinaan yang dilakukan itu agar remaja bermasalah itu memiliki masa depan yang cerah. Mereka bisa hidup mandiri dengan memiliki pekerjaan.

"Kami di sini berupaya untuk merubah mindset dan perilaku mereka. Karena sebelumnya mereka anak-anak yang terbiasa hidup di jalanan. Di sini kami biasakan rajin, disiplin, dan sungguh-sungguh," pungkasnya.

---