Laporan: Bili AchmadJAKARTA, Tigapilarnews.com - Imam besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq menuding kepolisian mencoba melakukan pembantaian massal dalam aksi unjuk rasa ormas Islam, Jumat (4/11/2016).Pasalnya, tindakan kepolisian dengan menembakan gas air mata dinilai merupakan keputusan yang salah di tengah jutaan massa yang mengikuti unjuk rasa."Yang kumpul bukan seribu dua ribu orang, jika ditembakan gas air mata ada celah untuk melarikan diri. Ini 2 juta orang, mereka mau lari kemana, ini adalah rencana pembunuhan, ini pembantaian masal ini," teriak Habib Rizieq di Resto Pulau dua, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11/2016).Habib Rizieq menilai keputusan petugas untuk menegakkan hukum untuk membubarkan massa yang tetap bertahan meskipun telah melewati batas waktu demontrasi yang ditentukan undang-undang, yaitu pada pukul 18.00 WIB adalah salah.D imana seharusnya kepolisian lebih mementingkan keselamatan pendemo ketimbang menegakkan peraturan soal tata cara demonstrasi."Ini pembantaian massal. Apa yang terjadi di depan istana adalah pembantaian," tandas Habib Rizieq.