Jumat, 04 November 2016 13:57 WIB

Kelompok di Belakang Ahok Harus Diseret Sekaligus

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pimpinan (Amir Kafilah) dari Sumatera Utara, Ustadz Heriansyah mengatakan ada kekuatan atau kelompok besar yang tidak ingin agar Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) ditersangkakan dalam semua kasus yang menjeratnya meski bukti-bukti sudah cukup.

Tekanan kelompok ini membuat Presiden dan Kapolri pun tidak berdaya melawannya dan kini harus berhadapan dengan rakyat Indonesia.

“Kelompok ini sangat kuat sehingga Presiden Jokowi dan Kapolri pun dibuat tidak berdaya terhadap Ahok. Sulitnya Ahok dijadikan tersangka dalam berbagai kasus dan terakhir kasus penistaan Al Quran ini,akhirnya membuat rakyat wajib menduga,ada sesuatu yang sangat besar untuk memproyeksikan sesuatu dan kelompok-kelompok ini tidak ingin Ahok dilengserkan,” ujar Ustadz Heriansyah ditemui disela-sela aksi demo di kawasan Silang Monas Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Oleh karena itu aksi yang akan dilakukan hari ini selain akan fokus untuk membawa Ahok ke meja hukum sekaligus juga menyeret kekuatan-kekuatan yang ada di belakang Ahok.

”Kalau cuma Ahok yang diseret ke meja hukum tanpa menyeret kekuatan sesungguhnya yang ada di belakangnya, maka akan muncul Ahok-Ahok lainnya. Hal ini tentunya kita tidak inginkan,” ujar Heriansyah yang memimpin sekitar 2000 an umat dari Sumut itu lagi.

Energi bangsa ini menurutnya akan habis jika kekuatan di belakang Ahok yang sesungguhnya tidak ikut diseret. Penuntasan kasus ini tidak boleh parsial karena menurutnya bangsa ini sudah dibuat malu karena presiden dan kapolri pun terus mencari alasan yang tida masuk akal untuk tidak menegakan hukum.

“Makanya gerakan ini harus menyelesaikan semuanya.Kekuatan dibelakang Ahok sekaligus.Kalau gerakan ini gak cukup,kita harus sabar karena energi kita belum habis,kita masih mampu bertahan.Kita tidak akan kembali sebelum tuntutan kami tercapai,semua yang datang seperti itu, kami siap,” imbuhnya.

Dia yakin bahwa aksi ini akan mampu menyeret para cukong dan kekuatan apapun yang berada dibelakang Ahok sehingga dia tampak selalu pongah.

”Kami yakin bahwa ucapan Ahok yang menistakan Al Quran itu by design dan bukanlah suatu ketidaksengajaan karena Ahok tahu dan sadar bahwa menyinggung masalah SARA itu sensistif.Tapi karena dia yakin kekuatan yang dimilikinya kuat karena sampai detik ini tidak ada kasus yang bisa menjeratnya, dia pun kepedean bahwa dalam penistaan ini dia tidak akan kena kasus juga.Ini nampaknya sampai detik ini terbukti, Ahok masih aman.Tapi percaya rakyat tidak diam,” tegasnya.

Menurut Heriansyah kalau tuntutan publik tidak juga didengarkan oleh presiden dan kapolri, maka umat pun siap untuk mengganti rezim yang melindungi Ahok saat ini.

”Kita mau agar kasus ini tuntas sampai ke akar-akarnya. Kita pun siap untuk melakukan aksi mengganti rezim penguasa saat ini kalau terus-terusan melindungi Ahok. Tuntutan kami dan aksi kami akan jauh lebih besar dari demo 98 karena ini dilakukan seluruh rakyat Indonesia.Belum pernah ada mobilisasi massa yang sebesar ini sejak kemerdekaan,” tegasnya.

Ditanyakan kemungkinan terjadi konflik horizontal terkait aksi rakyat saat ini, Heriansyah menegaskan bahwa apa yang terjadi di negara-negara Timur Tengah seperti Syriah,Irak,Lebanon dan sebagainya tidak akan terjadi di Indonesia.

”Kita umat Islam satu tujuan dengan segenap komponen bangsa yang lain menuntut tegaknya hukum.Konflik di Tim Teng itu sekretarian penyebabnya, dini hal itu tidak ada.Kami ingin menuntut keadilan dan jika tidak berhasil maka seluruh pion beserta raja-rajanya akan kami tumbangkan,”tandasnya.
0 Komentar