Senin, 31 Oktober 2016 14:38 WIB

Sekber: Survei KedaiKOPI Turunkan Elektabilitas Ahok-Djarot

Editor : Danang Fajar
Laporan: Yanti Marbun

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sejumlah kejanggalan dibeberkan pihak Seketariat Bersama (SEKBER) terkait riset Pilkada DKI Jakarta yang dilakukan Survei KedaiKOPI, Salah satunya 85 pertanyaan kepada responden yang dimanipulasi hasilnya.

Ketua SEKBER, Mixil Mina Munir menilai survei yang dilakukan oleh lembaga usutan Hendri Satrio ini merupakan salah satu langkah untuk menurunkan suara untuk Pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat

"Mereka melanggar kode etik, seperti sengaja membuat hasil yang jauh antara satu dengan yang lain," ujar Ketua SEKBER, Mixil Mina Munir di Gedung KPUD DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya No 15, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016) siang.

Mixil memaparkan salah satu kejanggalannya adalah jenis suku yang diwawancarai. Jumlahnya bukan 100 persen, tapi 85,9 persen. Selain itu, data soal pekerjaan responden juga 107 persen bukan 100 persen sebagaimana mestinya.

Sama halnya dengan pekerjaan, soal pendapatan responden jumlahnya hanya 71 persen dan jumlah responden tentang keinginan memilih calon yang jumlahnya 99 persen.

"Ini kalau di metodologi survey sangat tidak dianjurkan. Mereka melebihkan jawaban dan mengurangi jawaban. Apalagi jumlahnya bisa dalam rentang 20 persen, kelihatan bohong sekali KedaiKOPI,"pungkasnya.

"Bahkan ada 126 persen ketika pertanyaan soal 'setelah anda melakukan pencoblosai, apakah anda akan mendiskusikan Cagub pilihan anda'," lanjutnya

Untuk informasi KedaiKOPI dimiliki oleh peneliti Hendri Satrio. Dia merupakan dosen di Universitas Paramadina yang sempat dipimpin oleh Cagub Anies Baswedan.
0 Komentar