Senin, 31 Oktober 2016 11:38 WIB

Blusukan ke Kebagusan, Ahok Dicurhati Warga Soal Banjir

Editor : Danang Fajar
Laporan : Bili Achmad

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Calon Petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana mengeruk lahan kosong di pemukiman warga di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu. Hal ini untuk antisipasi banjir yang dikeluhkan masyarakat saat blusukannya.

Warga RT 12, RW 04 pun langsung keluar dari rumah untuk menyambut kedatangan petahana. Sambutan untuk foto bersama juga diselingi dengan keluhan mereka soal banjir. Namun, secara terang-terangan mereka juga menolak untuk digusur.

Samali (40), contohnya. Ia meminta supaya Ahok, panggilan Basuki, bisa membuat kawasan itu tidak banjir tanpa melakukan penggusuran.

Samali mengatakan, ia tidak mau kawasannya digusur dan dipindahkan ke rumah susun. Menurutnya, akan lebih pantas jika tanahnya dibeli seharga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Alasannya, ia memiliki sertifikat tanah dan surat kepemilikan yang lengkap.

"Kalau dipindah ke rusun, saya tidak mau. Lebih baik dibeli dengan harga yang pantas dan saya beli rumah di Depok," kata Samali di Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan, Senin (31/10).

Sama seperti Samali, Masain (57) juga menolak penggusuran. Bahkan, ia tidak mau pindah dari lokasi tersebut meskipun tanahnya akan dibeli.

"Tadi saya sudah bilang ke Pak Ahok, saya tidak mau kalau digusur dan dipindahkan, kata dia (Ahok) tidak akan digusur tapi akan dimasukkan alat pemberat," katanya.

Saat bertemu dengan mereka, Ahok mengatakan, akan mengeruk lahan kosong yang menjadi tempat bermuaranya air untuk dijadikan embung. Air tersebut diketahui merupakan kiriman dari Depok.

"Nanti akan kami coba untuk mengeruk 1 sampai 1,5 meter," kata Ahok di hadapan warga.

Ahok merencanakan pengerukan tersebut nanti dapat dijadikan sarana rekreasi anak-anak dengan ditanam tanaman hias dan dimasukkan ikan di dalamnya.

Ia mengakui kawasan pemukiman padat itu mirip dengan Kampung Pulo dan Bukit Duri namun, penggusuran tidak akan dilakukan. Ahok mengatakan, hal ini sulit karena warga memiliki surat lengkap.

Menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI pernah berupaya untuk memasukkan alat berat namun tak berhasil. Kunjungannya kali ini sekaligus untuk membuktikan kondisi lokasi itu.

Meski demikian, upaya memasukkan alat berat tersebut akan diajukannya saat masa cuti kampanye sudah selesai.
0 Komentar