Senin, 31 Oktober 2016 10:48 WIB

Tak Terima Survei Ahok-Djarot Turun, Sekber Laporkan KedaiKOPI ke KPU DKI

Editor : Danang Fajar
Laporan: Yanti Marbun

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) dinilai tak adil dan terkesan berat sebelah pada pasangan calon Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Atas dasar hal tersebut pihak Ormas SEKBER (Sekertariat bersama) melaporkan hal itu ke KPU DKI Jakarta.

Dari hasil survei KedaiKOPI didapati keterpilihan Ahok-Djarot disebutkan hanya 27,5 persen atau berkurang 6,5 persen dari survei sebelumnya yakni mencapai 34 persen. Sementara Anies-Sandi 23,9 persen dan Agus-Sylvi mencapai 21 persen.

"Itu hasilnya beneran apa manipulasi data. Kok hasilnya bisa segitu. Kami menduga mereka sudah mengeluarkan hasil survei bohong untuk mempengaruhi suara publik," ujar Ketua Umum SEKBER Mixil Mina Munir dari keterangan persnya kepada media di Jakarta, Senin (31/10/2016) siang.

Dalam pelaporan ini, Mixil mengaku pihaknya sudah membawa barang bukti seperti hasil survei yang dinilai janggal. Yakni tingkat keikutsertaan sampel yang mencapai 120 persen.

"Ini gak logis lah, kalau kelebihan seperti 102 persen ya wajar," tutup pria yang juga relawan pendukung Presiden Jokowi ini.

Untuk informasi, survei yang diluncurkan Kedai Kopi ini dilakukan pada 19-24 Oktober 2016, dengan metodologi acak bertingkat. Jumlah responden sebanyak 694 orang dengan demografi masyarakat usia rentang 30-50 tahun.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) misalnya, dua pekan lalu mengeluarkan survei yang menyatakan suara pemilih Ahok mencapai 44 persen, jauh mengungguli Anies dan Agus. Sementara itu survei Polmark Research Center, mengatakan elektabilitas Ahok pada angka 31,9 persen.

Sementara, hasil rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut tingkat keterpilihan Ahok mencapai 34 persen. Sedangkan, Agus dan Anies hanya di kisaran angka 27 dan 23 persen.
0 Komentar