Sabtu, 29 Oktober 2016 07:30 WIB

Perang Narkoba, Walikota di Filipina Ditembak Mati

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Walikota Maguindanao, Filipina, Samsudin Dimaukom, ditembak mati oleh polisi antinarkoba Jumat (28/10/2016) pagi.

Dia dibunuh dalam perang melawan narkoba yang dikobarkan Presiden Rodrigo Duterte setelah diduga menjadi bandar narkoba.

Ada 10 orang yang tewas dalam baku tembak dengan polisi antinarkoba pagi ini. Walikota Samsudin termasuk di dalamnya.

Baku tembak bermula ketika polisi mencoba menghentikan konovi Walikota Samsudin Dimaukom di sebuah pos pemeriksaan di Provinsi Cotabato Utara.

”Berdasarkan informasi tentang kelompok pengangkut obat-obatan terlarang di Maguindanao dan wilayah Cotabato,” kata pihak kepolisian Filipina mengacu pada data penyadapan komunikasi gembong narkoba.

Namun, konvoi walikota itu menolak berhenti dan memicu polisi untuk melepaskan tembakan. Nama Walikota Samsudin Dimaukom sudah masuk daftar pejabat pemerintah Filipina yang terlibat narkoba. Daftar itu dirilis Presiden Duterte bulan Agustus lalu.

Namun, ketika rumah walikota itu digerebek pada bulan September, polisi tidak menemukan narkoba. Perang melawan narkoba dengan target pengedar dan pecandu narkoba yang menolak ditangkap sudah menewaskan lebih dari 3.500 orang. Perang melawan narkoba dikobarkan Duterte sejak dia menjadi presiden pada 30 Juni 2016.

Sementara itu, Presiden Duterte pada hari Kamis mengatakan bahwa perang berdarah terhadap penjahatr narkoba akan terus berlangsung. Dia berharap ada 20.000 atau 30.000 angka kematian dalam perang melawan narkoba.

”Saya memberitahu Anda, akan tiga kali lipat dari itu. Untuk membebaskan negara saya (dari masalah narkoba), Anda dapat mengharapkan 20.000 atau 30.000 lebih (angka kematian),” ujar Duterte seperti dikutip ABS-CBN News.

Dia menambahkan bahwa dia kehilangan petugas polisi dalam perang melawan narkoba. ”Ada perang yang terjadi. Saya kehilangan dua sampai tiga polisi sehari. Ini perang,” katanya.(exe/ist)
0 Komentar