Laporan: Ryan SuryadiJAKARTA, Tigapilarnews.com - Puluhan ribu santri mengikuti upacara mengenang perjuangan ulama, santri, dan syuhada yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di pelataran Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2016).Para santri yang melaksanakan kirab dari Banyuwangi hingga Banten memadati halaman Monas. Selain kirab di sepanjang pulau Jawa, para santri juga melantunkan 1 miliar lebih salawat nariyah di seluruh Nusantara.Peringatan hari santri menjadi momentum untuk memperingati perjuangan para santri, ulama dan para syuhada yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan.Peran santri dalam perjuangan kemerdekaan tak bisa di anggap remeh. Sebab, resolusi jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy'ari yang notabene adalah kakek Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid menjadi pemicu perlawanan kaum santri untuk mengusir penjajah."Bela negara sama pentingnya dengan membela agama, qhabul waton minal iman," ungkap Ketua PBNU, Said Aqil Siradj.Ketua PBNU juga mengatakan, para santri adalah orang-orang yang taat beragama dan setia terhadap ulama dan NKRI. "Kita bersama-sama persiapkan ini sebagai upaya kita untuk merajut kebhinekaan dan kedaulatan Indonesia," ujarnya.Menurutnya, pesantren berada pada barisan terdepan untuk menumpas aksi radikalisme dan terorisme."Tindakan nyatanya adalah membentengi diri di internal dan pencegahan, deradikalisasi di semua sisi. Santri di pesantren tidak ada yg radikal semua ajarannya adalah toleransi, damai dan semuanya ada ajarannya berspirit dengan nasionalisme dan bersenyawa kebudayaan," jelas Said.