Rabu, 12 Oktober 2016 07:20 WIB

Mantan Budak Seks ISIS Dapat Penghargaan HAM Eropa

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Nadia Murad Basee Taha, wanita Yazidi yang pernah jadi korban perbudakan seksual ISIS dianugerahi Vaclav Havel Human Rights Prize oleh Dewan Eropa.

Nadia diculik oleh ISIS bersama dengan saudara dan ibunya di Irak utara lebih dari dua tahun yang lalu. Mereka kemudian dipisahkan dan Nadia diperjualbelikan beberapa kali oleh kelompok militan ISIS atau Islamic State.

Dia mengaku disiksa, mengalami pemerkosaan dan dipaksa keluar dari keyakinannya dengan asumsi ISIS bahwa Yazidi sebagai agama kuno yang sesat.

”Di bawah pemerintahan mereka, seorang wanita ditangkap menjadi rampasan perang jika dia tertangkap saat mencoba melarikan diri,” kata perempuan 23 tahun itu. ”Dia (wanita yang ditangkap) dimasukkan ke dalam sel dan diperkosa oleh semua orang di kompleks itu. Saya diperkosa beramai-ramai,” lanjut Nadia.

Beberapa saudara Nadia dibunuh. Tapi, dia berhasil melarikan diri dari cengkeraman ISIS. Nadia Murad melarikan diri ke Jerman dengan truma hebat.

Penderitaannya telah mendapatkan perhatian masyarakat internasional, terutama saat dia berbicara di forum PBB. Perempuan ini telah ditunjuk Sekjen PBB, Ban Ki-moon sebagai Duta Khusus PBB.

”Saya akan kembali ke kehidupan saya ketika perempuan di penyekapan (ISIS) kembali ke kehidupan mereka, ketika komunitas saya memiliki tempat, ketika saya melihat orang-orang bertanggung jawab atas kejahatan mereka,” ujar Nadia dalam pidato penerimaan penghargaan HAM di Strasbourg, Perancis, seperti dikutip IB Times, Selasa (11/10/2016).(exe/ist)
0 Komentar