Minggu, 09 Oktober 2016 16:56 WIB

Bank Mandiri Digarong Siang Bolong, Rp 70 Juta Raib

Editor : Hermawan
Laporan: Gita Ginting

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Bank Mandiri di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, disatroni kawanan perampok, Jumat (7/10/2016) siang. Kawanan perampok itu berjumlah empat orang.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Rudy Heriyanto Adinugroho mengatakan, berdasarkan keterangan dari korban yang merupakan seorang teller bernama Keny Fitriani (25), ke empat pelaku langsung masuk menuju tempat Keny duduk.

Saat itu, Keny langsung diikat tangannya menggunakan tali dan dibawa ke sebuah ruangan tempat istrahat.

"Para pelaku masuk ke dalam bank dengan mengenakan helm kaca gelap serta membawa senjata api sehingga tidak terlihat," ujar Kombes Rudy di Mapolda Metro Jaya, Minggu (9/10/2016) petang.

Saat melakukan aksinya, para pelaku menggunakan senjata api untuk menakuti para korban. Para pelaku tak hanya menyekap Keny, tapi juga menyekap ‎karyawan lain yang bernama Dea Dara Mutia.

Tak hanya itu, pengunjung bank yang pada saat kejadian berada di sana pun ikut disekap para pelaku.

"Para pengunjung ada empat orang, yaitu Dedeh Krisna, Jemiran, Bobby, dan Suaeb Iman. Mereka semuanya ditempatkan di ruangan yang sama dengan Keny dan juga Dea. Lalu, termasuk satpam yang bernama Mohamad Jaelani juga ditempatkan ditempat yang sama. Tapi, satpam tersebut dalam keadaan diborgol oleh para pelaku," ungkap Kombes Rudy.

Saat membabi buta, satu pelaku sempat menondongkan senjata api ke pengunjung yang bernama Dedeh. Pelaku yang lain memaksa Keny untuk menyebutkan nomor PIN brankas.

‎"Keny tidak tahu nomor PIN tersebut dan kepala cabang tidak berada di tempat. Jadi para pelaku hanya merampas uang hasil transaksi yang ada di kasir senilai Rp 70 juta. Mereka juga mengambil telepon genggam Iphone 6, dan mesin kamera pemantau (CCTV)," jelas Kombes Rudy.

Kombes Rudy mengatakan pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dengan mengamankan 15 barang bukti berikut tali rafia yang digunakan oleh para pelaku untuk mengikat korban.

Selain itu, Kombes Rudy juga telah memerintahkan anggotanya agar tidak segan-segan untuk melakukan tindakan tegas terhadap perampok yang melawan pada saat penangkapan nanti.

‎"Yang penting sesuai prosedur. Kalau perlu, tembak mati apabila pelaku nyata-nyata membahayakan keselamatan nyawa polisi. Apalagi jika pelaku memulai baku tembak," tandas Kombes Rudy.
0 Komentar