JAKARTA, Tigapilarnews.com - Hujan deras yang masih terus terjadi sepertinya memicu melonjaknya harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Kenaikan harga ini juga disebabkan akibat menurunnya pasokan cabai ke pasar tersebut.Manajer Pasar Induk Kramatjati, Nurman Adhi menjelaskan kenaikan harga cabai sejak sepekan lalu berkisar 3-14 persen.Kenaikan lebih disebabkan oleh menurunnya pasokan barang. Selain itu, terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi hingga menyebabkan cabai layu.Dijelaskan Nurman, harga cabai merah keriting pada bulan September pekan ketiga sebesar Rp 29.100 per kilogram.Pekan keempat Rp 24.500 per kilogram, pekan kelima Rp 34 ribu per kilogram. Namun, pada awal Oktober ini naik lagi menjadi Rp 35.500 per kilogram.Kemudian, cabai merah besar, pada September pekan keempat Rp 25.800 per kilogram. Pekan kelima Rp 35.800 per kilogram, dan bulan Oktober pekan pertama Rp 39.500 per kilogram.Cabai rawit hijau pada September pekan keempat Rp 8.500 per kilogram, pekan kelima Rp 9.400 per kilogram dan Oktober pekan pertama Rp 9.700 per kilogram.Khusus untuk cabai rawit merah, justru mengalami penurunan. Yaitu, pada September pekan ketiga Rp 19.800 per kilogram, pekan keempat Rp 16.800 per kilogram, pekan kelima Rp 17.400 per kilogram, dan Oktober pekan pertama Rp 15.000 per kilogram."Tingginya harga cabai merah keriting dan merah besar karena pasokannya menurun. Ini akibat sentra produksi di Wates, Kulon Progo dan di Jawa Barat cabai terkena layu karena terlalu banyak curah hujan," jelas Nurman, Sabtu (8/10/2016).Menurut Nurman, pasokan cabai secara umum yang masuk ke Pasar Induk Kramatjati pada pekan lalu mencapai 707 ton.Namun, pada pekan ini menurun menjadi 419 ton. Dia berharap pasokan kembali naik agar harga cabai secara keseluruhan normal kembali. (ist)