JAKARTA, Tigapilarnews.com- Perseteruan antara Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) tampaknya masih jauh dari kata usai.Ini terlihat dari pernyataan terbaru yang dilontarkan oleh Duterte. Duterte mengatakan, jika AS dan UE tidak senang dengan kebijakan antinarkoba yang dia anut dan berharap untuk menarik bantuan yang mereka berikan pada Filipina, maka keduanya lebih baik menarik bantuan tersebut."Saya tidak mengharapkan (kelompok) HAM, saya tidak mengharapkan (Presiden AS Barack) Obama, saya tidak berharap UE untuk mengerti saya," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada upacara penghargaan untuk polisi di provinsi Mindanao selatan."Tidak perlu untuk mengerti saya dan jika Anda berpikir sudah saatnya bagi kalian untuk menarik bantuan Anda, maka lakukankanlah. Kami tidak akan mengemis untuk itu," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (6/10).Sebelumnya, Duterte mengatakan pada Obama untuk “pergi ke neraka” setelah AS mengkritik perang narkoba di Filipina. Pernyataan ini terlontar setelah AS menolak untuk menjual senjata ke Filipina.Dalam pidatonya di Manila hari Selasa lalu, Duterte mengungkapkan bahwa AS menolak menjual rudal dan beberapa senjatanya kepada Filipina.Keputusan AS itu muncul setelah perang narkoba yang dikobarkan Duterte di Filipina memicu pembunuhan brutal besar-besaran yang merenggut ribuan gembong dan pengguna narkoba.Dia mengaku tak peduli dengan keputusan AS tersebut. Karena, papar Duterte, Rusia dan China menjamin akan memasok senjata dengan mudah ke Filipina.(exe/ist)