JAKARTA, Tigapilarnews.com- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, kembali menyerang pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump, dengan permasalahan pajak.Hillary menuding Trump telah mengemplang pajak selama 18 tahun. "Pertama Trump dan kemudian orang lain," kata Hillary saat berkampanye di Ohio seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (4/10/2016).Pada akhir pekan lalu, harian New York Times menurunkan laporan yang menyatakan taipan eksentrik itu kemungkinan telah menghindari membayar pajak hingga USD 1 miliar akibat kerugian yang dideritanya pada 1995 lalu.Menanggapi hal itu, Trump menyatakan bahwa ia adalah seorang yang "brilian" karena bisa menyikapi aturan pajak yang kompleks. "Saya memahami hukum pajak lebih baik dari hampir semua orang. Sebagai pengembang hotel dan pengusaha, saya secara hukum menggunakan undang-undang pajak untuk keuntungan saya dan untuk kepentingan perusahaan saya," katanya.Namun, Hillary menyebutnya sebagai seorang yang munafik karena Trump merepresentasikan dirinya sebagai calon perubahan yang akan mereformasi sistem yang memberikan sokongan kepada para pekerja."Sementara jutaan keluarga Amerika, termasuk saya dan Anda, bekerja keras untuk membayar pajak secara adil, namun ia (Trump) tampaknya tidak memberika kontribusi apa-apa. Trump merupakan lambang dari sistem yang curang yang coba ia rubah," kata HillaryPermasalahan pajak ini dipastikan akan berlanjut dalam panggung debat ketika dua kandidat Wakil Presiden, Mike Pence dari Partai Republik dan Tim Kaine dari Partai Demokrat berduel pada Selasa atau Rabu esok.(exe/ist)