Laporan Ryan Suryadi
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sebanyak 31 remaja yang menjadi korban penipuan yang dilakukan perusahaan penyalur tenaga kerja PT Trinanda Bayo Perkasa, terpantau berkumpul di Lobi Kantor Polres Metro Jakarta Utara, Jumat (30/09/2016).
Para remaja yang rata-rata baru lulus di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) inj, nampak hanya bisa pasrah lantaran menjadi korban penipuan, bahkan ada pula yang rugi hingga jutaan rupiah. Mereka hanya menunggu kepastian atas perusahaan penyalur tenaga kerja tempat mereka menaruh lamaran tersebut ternyata perusahaan ilegal alias tak berizin.
Kebanyakan dari mereka, rela datang jauh ke Jakarta dan berharap bisa mendapat pekerjaan yang layak. "Saya tidak tahu mas kalau itu perusahaan penipu. Ngakunya, memang perusahaan yang bergerak di bidang penyalur tenaga kerja, di perusahaan PT Toyota Auto 2000. Saya sudah jalani test psikotes, tinggal medical check up. Enggak tahunya, perusahaan nipu. Rugi Rp 800 ribu saya dong kak," ungkap salah seorang korban bernama Adi (22), warga Garut, Jawa Barat.
Ia mengatakan, hal tersebut berawal dirinya mendapat pesan broadcast messages di via Whatsapp, SMS, maupun Blackberry Mesangger (BBM). Ia pun mencoba mengirim lamaran kerja ke perusahaan (PT Trinanda Bayo Perkasa).
"Ngakunya perusahaan yang bekerja sama dengan PT Toyota. Saya pun tertarik dan mencoba melamar, dan ternyata dipanggil kak. Saya sudah kegirangan, psikotest saya berhasil lulus. Tapi ya memang ketika ingin lanjut medical check up harus membayar dulu Rp800 ribu. Sebelumnya psikotest itu saya bayar Rp150 ribu," ungkapnya.
Sedangkan korban lainnya, Neffa (22), tinggal di Kerawang, Jawa Barat. Neffa mengaku mengetahui jika ada lowongan pekerjaan tersebut dari pesan berantai via BBM.
"Saya sudah test psikotest, test medical check up sampai test apalah itu saya enggak ngerti. Tinggal nunggu panggilan saja sebenarnya. Sudah seminggu lebih enggak dipanggil. Padahal saya yang mau jadi staff di bagian Toyota," ungkap Neffa.(exe)