JAKARTA, Tigapilarnews.com- Amerika Serikat (AS) mengancam akan memutuskan diskusi dengan Rusia soal krisis Suriah jika pengeboman di Aleppo tidak berhenti.Ancaman itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.Kerry mengatakan bahwa Rusia bertanggung jawab atas penggunaan bom pembakar yang dikenal sebagai "bunker busters". Bom itu dilaporkan telah menewaskan banyak keluarga di Aleppo, karena mereka ditampung di ruang bawah tanah.Juru bicara Kerry, John Kirby, mengatakan bahwa perjanjian bilateral dengan Rusia soal krisis Suriah akan berada di bawah ancaman. ”Kecuali Rusia mengambil langkah segera untuk mengakhiri serangan di Aleppo,” kata Kirby, seperti dikutip dari IB Times, Kamis (29/09/2016).Rumah sakit M2 dan M10—nama kode kota yang diberikan oleh dokter untuk mengaburkan lokasi mereka—menurut The Guardian terkena serangan bom udara dan artileri selama pukul 04.00-10.00 waktu setempat, kemarin.Adiministrator rumah sakit M2, Mohamad Zain Khandaka, mengatakan kepada Middle East Eye, bahwa sekitar 20 orang tewas dan 90 lainnya terjebak setelah serangan bom menghantam rumah sakit. Serangan terjadi saat pasien dan staf rumah sakit antre untuk mendapatkan roti di toko roti terdekat.”Perbaikan dibuat untuk rumah sakit M2 dalam beberapa hari terakhir sekali lagi hancur,” kata Khandaka.Menurut angka yang dikeluarkan oleh UNICEF, 96 anak tewas dan 223 luka-luka di Aleppo timur sejak Jumat (23/9/2016). Selain itu, sekitar 100.000 anak termasuk di antara 250.000 penduduk yang terkepung di Aleppo.”Anak-anak dari Aleppo terjebak dalam mimpi buruk,” kata Deputi Eksekutif UNICEF, Justin Forsyth."Tidak ada kata-kata yang tersisa untuk menggambarkan penderitaan yang mereka alami.”(exe/ist)