JAKARTA, Tigapilarnews.com- Para polisi Filipina yang mengambil bagian dalam perang narkoba dan terorisme diberi hadiah uang tunai oleh Presiden Rodrigo Duterte.Masing-masing mendapatkan 200 ribu peso atau sekitar Rp54 juta. Selain uang tunai, mereka juga dihadiahi medali oleh Duterte.Pemberian hadiah itu diumumkan Duterte saat berkunjung ke kamp polisi di General Santos dan Cagayan de Oro. Duterte juga mendesak aparat penegak hukum untuk melanjutkan perang melawan narkoba meski dikritik PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan kelompok HAM setelah maraknya pembunuhan di luar hukum.Sejak Duterte menjabat sebagai Presiden Filipina pada 30 Juni 2016, polisi telah menewaskan lebih dari 1.500 tersangka narkoba.Namun, laporan media jumlahnya korban tewas mencapai dua kali lipat dari klaim polisi. Laporan itu mengacu pada pembunuhan di luar hukum yang bukan di tangan polisi. Para korban tak hanya gembong narkoba tapi juga pengguna.Duterte memuji kerja polisi Filipina yang sukses dalam perang narkoba, di mana dalam tiga bulan hampir 90 persen pasokan narkoba di negara itu dipangkas.Dalam pidatonya di General Santos, Duterte bersikeras bahwa banyak pembunuhan terkait perang narkoba bukan kesalahan pemerintah. Sebab, Pemerintah Filipina hanya memberi perintah direktif kepada polisi. Artinya, pembunuhan terhadap penjahat yang dilakukan polisi sah secara hukum.Menurut Duterte, perintah direktif pada polisi untuk membunuh penjahat berlaku jika penjahat yang bersangkutan menolak diamankan.”Itu tidak berubah. Jika Anda mengikuti saya, Anda tidak akan memiliki masalah, saya akan mengurus Anda,” kata Duterte, menjamin perlindungan hukum pada polisi yang terlibat perang narkoba, seperti dikutip Philstar, Minggu (25/9/2016).(exe/ist)