Laporan: Gita GintingJAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Sauful Hidayat meninjau langsung lokasi runtuhnya Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.Menurutnya, runtuhnya JPO dengan panjang 30 meter dan lebar 1,5 meter itu, disebabkan tidak memiliki perawatan yang maksimal."Dari data yang saya terima, ini (JPO) dibangun tahun 2002. Perawatan terakhir tahun 2012-2013. Sedang kami teliti analisis penyebab utamanya. Ini kan angin kencang, seharusnya meski angin kencang, kalau konstruksinya berat dan baik, itu tidak akan roboh. Tapi, karena ada lubang dan itu tertutup, maka dia (JPO) tidak kuat menahan dan bebannya terlampau berat dan jatuh," ujar Djarot di lokasi robohnya JPO, Sabtu (24/8/2016) malam.Djarot menginstruksikan kepada Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah untuk melakukan audit kepada semua JPO yang berada di DKI Jakarta, terutama yang memiliki beban berat seperti JPO yang roboh saat ini.Terkait, apakah JPO yang roboh tersebut sudah membayar pajak atau belum, Djarot pun menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pajak DKI. Sebab, terlihat JPO yang roboh tersebut belum terpasang iklan."Ini sudah lama. Liat izinnya, siapa yang punya. Kami akan cek. Kami belum bisa memberikan jawaban karena Dinas Pajak yang tahu" jelas Djarot.