JAKARTA, Tigapilarnews.com- Bagi kebanyakan pecinta sepak bola, kejelian Pep Guardiola meramu taktik bisa memberi tontonan menarik di atas lapangan.Namun tidak untuk sebagian orang, terutama untuk legenda Manchester United, Peter Schmeichel. Schmeichel yang pernah jadi bagian MU merebut treble winners 1999, melontarkan kritikan kepada Guardiola jelang Derby Manchester antara United vs Manchester City di Old Trafford, Sabtu (10/09/2016).Duel dua kota pelabuhan di Inggris memang sangat ditunggu mengingat rivalitas dua pelatih yakni Guardiola di kubu The Citizen dan Jose Mourinho bersama The Red Devils.Guardiola jadi nahkoda City setelah menolak memperpanjang kontrak di Bayern Muenchen. Membawa modal tiga gelar Bundesliga, eks pelatih Barcelona tertarik berkarier di Inggris yang dianggapnya penuh tantangan.Guardiola yang populer sewaktu melatih Barcelona, dikenal manajer yang bisa menciptakan taktik revolusioner. Gaya tiki-taka ia hidupkan kembali bersama Lionel Messi dan kawan-kawan yang menjadikan klub Catalan merajai sepak bola dunia.Setelahnya sukses di Spanyol, ia pindah ke Bayern Muenchen menggantikan Jupp Heynckes yang mempersembahkan treble winners di akhir masa jabatannya. Meski Guardiola bisa meneruskan kejayaannya di Bundesliga, ia kerap gagal menguasai kompetisi Eropa (Liga Champions -red). Die Roten cuma tertahan di semifinal selama dibesut Guardiola sebelum akhirnya sang pelatih cabut ke Inggris.Kini, Guardiola tengah membangun kejayaan kembali bersama City. Di tiga laga perdana, poin sempurna berhasil ia raih dan menempatkan Sergio Aguero dan kawan-kawan di puncak klasemen (unggul selisih gol atas Chelsea di tempat kedua dan United di posisi tiga).Di laga keempat, Guardiola akan mendapat ujian dengan menghadapi United di bawah komando Mourinho. Meski unggul jauh dari segi rekor pertemuan, laga nanti tetap sulit diprediksi mengingat kekuatan kedua tim yang bisa dibilang merata.Nah, trek rekor selama membesut Muenchen rupanya jadi alat Schmeichel mengganggu Guardiola jelang Derby Manchester. Legenda asal Denmark itu menyebut taktik pelatih berkepala plontos tidak menghibur sebab ada penurunan prestasi."Dia bagus selama di Bayern. Saya akan mengatakan dia baik-baik saja di sana. Bagi saya secara personal, dia bisa mengubah dengan baik dari tim yang menghibur menjadi tim yang lebih membosankan untuk dilihat," tutur Schmeichel seperti dilansir 101greatgoals, Kamis (08/09/2016)."Ketika Bayern masih jadi tim yang tanpa basa-basi, mereka merebut treble winners, punya pemain yang cepat dan menarik untuk ditonton, Guardiola mengubah permainannya jadi lebih berkumpul. Dia mengganti pemain, tapi anda tidak bisa mengomentari hasilnya,""Bersama Pep, dia datang dengan reputasi yang luar biasa. Apa yang ia lakukan bersama Barcelona sangatlah fantastis, tapi dia juga beruntung sebab dia punya pemain yang bisa membawa filosofi permainannya," tutupnya.Tanggapan berbeda dilontarkan Xabi Alonso. Pemain yang pernah dilatih Guardiola di Muenchen dan Mourinho di Madrid itu menyebut Derby Manchester akan berjalan seimbang mengingat dua pelatih punya kapasitas yang tak perlu diragukan lagi."Itu adalah pertandingan besar di Inggris, itu akan jadi pertandingan adu taktik. Kedua pelatih punya metode yang menganalisa segala hal. Mari lihat apa yang terjadi. Saya berharap bisa menyaksikan pertandingannya," ucap Alonso seperti diberitakanEurosport."Saya kira mereka (Mourinho dan Guardiola) berbagi segalanya dalam hal personal dan haya kepemimpinan. Dalam hal sepak bola, mereka punya ide bagaimana merebut pertandingan, ambisi, strategi menyerang dan bertahan. Mungkin beberapa hal mereka berbeda, tapi yang jelas mereka sangat bersaing dan mereka bisa mendapatkan hal terbaik dari pemainnya," tandasnya.(exe/ist)