JAKARTA, Tigapilarnews.com- Calon presiden Amerika Serikat (AS,) Hillary Clinton, mengaku prihatin dengan laporan Rusia ikut campur dalam proses pemilu.Keterlibatan Rusia dalam pemilu AS dilakukan melalui serangan cyber invasif terhadap Partai Demokrat."Kemungkinan keterlibatan Rusia di intrusi cyber yang terungkap pada bulan Juli menimbulkan beberapa pertanyaan serius tentang potensi gangguan Rusia dengan proses pemilu kami," kata calon presiden dari Partai Demokrat itu seperti dikutip dariĀ Telegraph, Selasa (06/09/2016).Hillary tidak menggunakan istilah cyber war tetapi dengan tegas menggambarkan gangguan Rusia sebagai ancaman permusuhan dari kekuatan asing. Ia pun mengecam pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump, karena mendorong Moskow untuk memata-matai dirinya."Kami tidak pernah menggunakan kekuatan asing untuk terlibat dalam proses pemilu kami, dan kami tidak pernah punya calon dari salah partai besar untuk mendesak Rusia melakukan peretasan lagi," katanya menyindir Trump.The Washington Post melaporkan bahwa pihak berwenang AS sedang menyelidiki operasi Rusia rahasia termasuk serangan cyber pada sistem pendaftaran pemilih di Arizona.(exe/ist)