Minggu, 04 September 2016 21:34 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- General Manager Persijap Jepara, Esti Puji Lestari, sangat percaya diri maju sebagai calon anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Makassar 17 Oktober mendatang.
Pemilik Yayasan Citra Raga Selaras ini bertekad membawa perubahan bagi PSSI. "Saya sudah lama merancang konsep perubahan untuk PSSI. Sepak bola kita sesungguhnya memilki potensi yang luar biasa. Tetapi sayang ada hal negatif. Kalau kita ingin sepak bola kita maju, ke depan hal-hal yang negatif tersebut harus dihilangkan. Kita harus membangun citra yang baik dan positif," kata Esti dalam acara diskusi sepakbola nasional yang mengusung tema 'Mengangkat Kembali Marwah Sepak Bola Indonesia dan Mencari Figur Ketua Umum PSSI' di Jakarta, Minggu (04/09/2016).
Selain Esti, diskusi menghadirkan anggota DPD RI, Ahmad Kenedi, yang juga akan mencalonkan diri sebagai anggota Exco PSSI. Esti berpandangan sebagai organisasi PSSI harus transparan dan bisa bersinergi dengan pemerintah dan sponsor. PSSI juga harus melindungi hak-hak pemain.
Esti mengaku tidak gentar jika nantinya harus berhadapan dengan friksi-friksi yang kemungkinan terjadi di antara para anggota Komite Eksekutif. Karena tujuannya mencalonkan diri sebagai anggota Komeks adalah dalam rangka melakukan perubahan di PSSI dan sistem sepak bola nasional.Karena itu, Esti optimistis bakal terpilih sebagai anggota Komeks pada KLB di Makassar. "Tetapi kalau nantinya ternyata saya tidak terpilih tidak apa-apa. Paling tidak saya sudah berani mencoba," tandasnya.Hal senada dikatakan Ahmad Kenedi anggota DPD RI yang juga bakal meramaikan bursa calon anggota Exco PSSI. Menurutnya, sepak bola harus dikembalikan kepada tujuan utama, yakni sebagai olahraga rakyat."Kita harus galakkan kompetisi di semua lapis usia. Kita buat lagi masyarakat demam bola. Semua orang kembali membicarakan bola di mana-mana. Walaupun masyarakat kecewa melihat prestasi sepak bola yang semakin terpuruk. Namun sejatinya mereka tetap cinta dan menaruh harapan besar pada sepak bola," kata mantan Walikota Bengkulu ini.Menurut Pria yang sukses membawa PS Bengkulu naik kasta mulai dari Divisi III ke Divisi II, I, hingga menembus Divisi Utama ini, ada empat komponen dasar yang harus saling menunjang dan bersinergi di sepak bola nasional. Antara lain, adalah organisasi, anggaran, figur dan sarana.Dalam hal organisasi, Ahmad menegaskan KLB di Makassar harus dimanfaatkan sebagai momentum perubahan. Menghentikan semua yang tidak baik demi sepak bola Indonesia yang lebih baik.Ahmad bahkan memiliki ide unik dalam rangka perubahan di PSSI dan sepak bola Indonesia. Dia mengusulkan sebelum pelaksanaan KLB, dilakukan ritual 'buang sial' dengan cara membuang bola ke laut di pantai Losari Makassar.(exe/ist)