Senin, 29 Agustus 2016 17:00 WIB

Teror Bom di Medan, FPI : Jangan Dikaitkan dengan Agama

Editor : Rajaman
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - IAH (17), tersangka yang mencoba bom bunuh diri hingga kini masih dalam pemeriksaan, usai meneror Gereja St Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, Minggu (29/8/2016) kemarin.

Atas insiden itu, seorang pastor terluka ditangannnya akibat terkena luka tusuk. Mengingat, IAH tak hanya meneror dengan bom saja. Ia juga mencoba menusuk Pastor tersebut.

Menanggapi hal itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq meminta kejadian di Medan dikaitkan dengan agama.

"Artinya gini, setahu saya pihak kepolisian masih mendalami, apakah ada unsur dendam, masalah pribadi atau apa masalah keluarga. Jadi jangan dikaitkan dengan agama. Tolong jangan apa-apa dikaitkan dengan agama. Saat ini kita kasih pihak kepolisian untuk menyelidikinya," ucapnya diacara dialog lintas agama, di Gedung Joeang, Senin (29/8/2016).

Dalam hal ini, Rizieq mengharapkan pihak kepolisian mengusut tuntas pelaku tersebut.

"Kita dukung untuk tuntas selesaikan, mau itu di mana pun, mau di tempat ibadah atau mall atau mana pun," tegasnya.

"FPI menolak segala bentuk pelanggaran hukum, semua harus dituntaskan," pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, Teror bom bunuh diri kembali mengguncang Indonesia. Kali ini teror tersebut terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr. Mansur, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8/2016) pagi.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, teror bom tersebut sempat mengegerkan seluruh umat Gereja Katolik Stasi Santo Yosep.

Kronologi teror tersebut berawal saat Pastur Albert akan berkotbah ke depan altar. Saat bersamaan, seorang pria dikethaui bernama Ivan Armadi berlari mendekati Pastor ke altar.

Namun sebelum sampai ke altar, percikan api terlihat menyala di ransel yang ia gunakan hingga membakar dirinya sendiri.

Hal tersebut tidak membuat pria tersebut memurungkan niatnya. Ia terus mengejar Pastur tersebut. Memang, target utamanya ialah Pastur Gereja Katolik itu.

Melihat gelagat yang tidak baik dari pria tersebut, Pastur lari dan menghindar. Sontak, para umat yang melihat aksi itu langsung mengejar pria pembawa bom dan mengamankan ransel yang sudah terbakar.

Pastur dan umar selamat dalam insiden yang nyaris meledakan Gereja tersebut. Pembawa bom mengalami luka-luka akibat diamuk massa sekitar. Di dalam ransel, ditemukan bom rakitan yang belum meledak, pisau, kampak dan benda tajam lainnya.

Saat ini tersangka masih diintrogasi oleh pihak kepolisian.
0 Komentar