JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pembelotan Thae Yong-ho, seorang diplomat senior Korea Utara (Korut) telah memancing perhatian dunia internasional.Diplomat yang menjabat sebagai wakil Duta Besar Korut untuk Inggris itu secara diam-diam melakukan perjalanan ke Korea Selatan (Korsel), dan mencari perlindungan di sana.Kabar pembelotan Thae Yong-ho diumumkan oleh Kementerian Unifikasi Korsel pada Rabu lalu. Dalam pernyataannya, Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan Yong-ho telah tiba di kota Korsel dengan keluarganya.Menurut laporan kantor berita Korut, KCNA, penyebab utama membelotnya Yong-ho ke Korsel adalah karena dia mencoba untuk menghindari tuntutan hukum yang dijatuhkan padanya. KCNA menyebut Yong-ho terlibat dalam penggelapan dana pemerintah, dan juga dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual pada anak di bawah umur."Di tengah ketakutan kejahatannya akan terungkap dan takut akan hukuman sesuai kejahatan yang dia lakukan, dia telah melakukan lelucon tercela dengan melakukan penerbangan ke Korsel dengan keluarganya," bunyi laporan KCNA, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (21/08/2016)."Dia telah mencuri sejumlah besar dana publik, menjual rahasia negara, dan melakukan pelecehan seksual anak di bawah umur. Untuk menyelidiki semua kejahatan ini, dia sejatinya sudah diminta kembali pada Juli lalu," sambungnya.KCNA sebelumnya juga menuduh Seoul menggunakan pembelotan Yong-ho untuk menghina kepemimpinan Korut. Pyongyang juga mengecam pemerintah Inggris karena diduga menolak tuntutan untuk mengekstradisi Yong-ho kembali ke Korut. Korut menyebut tindakan itu telah mencemarkan citra Inggris sebagai negara yang taat hukum dengan menyerahkan buronan tanpa paspor untuk negara boneka Korsel.(exe/ist)