Selasa, 16 Agustus 2016 22:35 WIB

Pangkoopsau I Luruskan Berita Penganiayaan Wartawan di Medan

Editor : Yusuf Ibrahim
Laporan Muchammad Syahputra
JAKARTA,Tigapilarnews.com- Terkait peristiwa penganiayaan wartawan yang dilakukan TNI AU saat meliput bentrokan warga di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Senin (15/08/2016), terjadi akibat kesalahpahaman.


Pasalnya, wartawan tersebut tidak menggunakan identitas yang jelas. Alhasil, membuat anggota TNI yang ada di lokasi salah paham. Panglima Komando Operasi AU (Pangkoopsau) I, Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, mengatakan saat kejadian tersebut para wartawan sudah dikumpulkan serta dikoordinasikan Kepala Penerangan Lanud Suwondo agar meliput dengan aman.

"Akan tetapi saat meliput, ada satu orang wartawan yang tidak menggunakan atribut secara lengkap, seperti seragam dan kartu identitas, semua tidak bisa ditunjukkan, sehingga korban terluka," ujarnya, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Makasar, Jakarta Timur, Selasa (16/08/2016).


Selanjutnya, wartawan tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan atas kejadian yang ia terima. Saat ditangani pihak dokter, wartawan tersebut tidak mengalami luka parah. Apalagi, seperti yang diberitakan media, jika wartawan tersebut mengalami patah tulang rusuk.


"Kalo dari informasi yang beredar, ada dua wartawan yang mengalami luka, namun saat diperiksa hanya satu orang," katanya.


Terkait kejadian ini, pihaknya meminta maaf untuk wartawan yang menjadi korban. Selain itu, berjanji kejadian seperti ini tidak akan terulang. "Saya memohon maaf apabila ada wartawan yang mengalami cedera saat menjalani peliputan, dan ini tidak akan terulang kembali," jelasnya.



Dirinya menegaskan, bahwa pihaknya siap bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam insiden tersebut. Pihaknya juga akan memberikan sanksi terhadap anggota yang melakukan penganiayaan terhadap wartawan.


"Kami jelas bertanggung jawab secara penuh untuk kejadian tersebut, dan adanya pemberitaan mengenai kamera serta dompet yang dirampas, itu bukan dirampas. Mungkin jatuh dan sampai sekarang belum dapat ditemukan, dan kami memerintahkan anggota untuk mencari alat tersebut," pungkasnya.(exe/ist)


0 Komentar