Senin, 15 Agustus 2016 15:35 WIB

Saksi Ahli: Jessica Tak Tunjukan Rasa Empati Kepada Keluarga

Editor : Danang Fajar
Laporan : Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Perilaku Jessica Kumala Wongso usai Wayan Mirna tewas jadi sorotan saksi ahli psikolog klinis, Antonia Ratih Andjayani. Dia bertanya-tanya soal sikap Jessica yang justru lebih eksis di ruang publik.

Ratih mencontohkan, saat Jessica tampil di televisi dan menceritakan perihal kematian Mirna, itu tidaklah biasa. Sebab lazimnya, kondisi seseorang lebih trauma dan cenderung tertutup ketika baru saja melihat orang lain meninggal di hadapannya.

"Itu adalah pengalaman yang menimbulkan trauma. Bahkan jika dialami oleh dokter sekalipun," ungkap Ratih di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (15/8/2016) siang.

Mestinya, kata Ratih, Jessica bisa lebih mengontrol diri dan tidak terlalu muncul di ruang publik. Tapi lain buat Jessica. Selain muncul di televisi, Jessica juga terpantau lebih aktif di sosial media pasca Mirna tewas.

"Ini menjadikan indikasi, daya empati yang bersangkutan tidak berkembang cukup baik. Makanya ini tidak lazim," jelas Ratih.

Menurut Ratih, Jessica mestinya menunjukkan rasa takut ataupun berduka. Ratih juga tak melihat gelagat baik Jessica pada keluarga korban. Salah satu contohnya, Jessica tak hadir dalam prosesi pemakaman Mirna. Padahal, Mirna adalah orang yang meninggal usai meminum kopi yang dipesan Jessica.

"Harusnya berduka, berkabung, dan menunjukkan gestur yang lebih empati kepada keluarga. Saya tidak menemukan itu (dari Jessica)," ungkap Ratih.

Namun, khusus soal sikap Jessica yang tidak datang ketika pemakaman Mirna, menurut Ratih masih bisa ditolerir. Sebab, dalam ilmu psikologi, hal itu bisa saja disebabkan lantaran adanya rasa bersalah dari Jessica.

"Tidak hadir di pemakaman bisa jadi kelaziman. Mungkin sebegitu sedih dan bersalahnya, jadi lebih baik tidak datang ke pemakaman. Tapi itu juga harus merujuk pada perilaku yang bersangkutan lainnya," pungkas Ratih.
0 Komentar