Laporan: Hendrik SimorangkirTANGERANG, Tigapilarnews.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, mengunjungi perusahaan penggemukan dan peternakan sapi (Feedlot) di PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM), Jalan Tanjung Burung No. 33, Desa Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang.Saat tiba, Enggar disambut oleh Komisaris Utama PT TUM, Pudjantoro Hasan. Politikus NasDem itu, langsung meninjau beberapa kandang dan berkeliling di area feedlot bersama pimpinan PT TUM dan para pejabat dari Kementerian Perdagangan.Supply Chain Manager PT TUM, Tri Nugrahwanto mengatakan, sapi-sapi semua yang berada di PT TUM di datangkan dari Australia."Kapasitas Feedlot yang ada di perusahaan kami mencapai 43 ekor. Tapi, saat ini populasi sapi disini hanya 16 ribu sejak adanya pembatasan impor sapi," ujar Tri kepada wartawan, Minggu (7/8/2016).Lanjutnya, pembatasan impor sapi itu dirasakan berkurang dimulai medio Mei-Agustus 2016. "Pada Januari-April PT TUM mendapat jatah sebanyak 20 ribu sapi. Tapi, sejak Mei-Agustus kuota kami berkurang menjadi 16 ribu sapi," katanya.Tri menambahkan, PT TUM menjual sapi hidup yang telah digemukkan ke rumah pemotong hewan (RPH) dengan harga Rp 43.500 per kilogram. "Ketika sudah masuk RPH, biasanya harga melambung tinggi. Misalnya, harga daging sapi karkas dibanderol sekitar Rp 87-90 ribu," pungkasnya.