Laporan Eggi PakshaJAKARTA, Tigapilarnews.com- Geliat sepak bola usia muda di Jakarta Barat terus menarik perhatian.Hal tersebut tidak lepas dari keseriusan para pengurus Askot PSSI Jakarta Barat dan Persija Barat yang kini berada dalam manajeman PT Jakarta Bola Prima (JBP). Direktur PT JBP sekaligus Ketua Harian Askot PSSI Jakarta Barat, Ruslan Idris (Kompol), sempat mengaku kesulitan untuk memulai pembinaan dan pengembangan pesepakbola di usia muda.Namun berkat ketekunan dan bantuan banyak pihak, hal tersebut bisa terus berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Kanit III Renata Ditreskrimum Polda Metro Jaya tersebut menambahkan, dalam menjalan tugasnya sangat terbantu dengan peran Direktur Utama/CEO PT JBP, Taufik Jursal Effendi dan Ketua Umum Askot PSSI Jakarta Barat, Ahmad Ruslan.“Sangat senang bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki komitmen dan berpengalaman seperti ini,” ujar mantan Kapolsek Cengkareng, kanit KBO Ditreskrimum KP3 Tanjung Priuk dan Wakapolsek Pelabuhan Kalibaru tersebut kepada Tigapilarnews.com di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (02/08/2016) petang.Jakarta Barat kini menjaga pola pelatihan tertata, yaitu mulai dari usia 6-12 tahun, lanjutan 13-15 tahun, tingkat akademi 16-19 tahun, serta pembentukan tim elite 17-19 tahun. Dilanjutkan alumnus Sepamil 1997 tersebut, salah satu kunci sukses pembinaan sepak bola usia muda adalah membuat anak-anak cinta pada sepak bola sejak usia dini.Dengan kecintaan pada sepak bola sejak usia dini, maka mereka akan menikmati setiap latihan dan pertandingan tanpa ada beban. Selain itu, sosok kelahiran 7 November 1972, Desa Tonggorisa, Kecamatan Palibelo, Bima, Nusa Tenggara Barat, juga mengaku tidak segan-segan untuk memberikan pelatihan dan motivasi terhadap para pemain muda. Sebab dengan demikian, mendorong pengembangan sepak bola pada umumnya.“Untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang baik, maka diperlukan latihan yang memadai sejak usia dini. Sebab, banyak faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi pemain sepak bola yang hebat,” tutur mantan Kanit IV Wassidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya tersebut."Perlu latihan terus-menerus berjam-jam untuk membuat seseorang menjadi pemain sepak bola yang hebat dan terampil. Selain itu, dibutuhkan pula pelatih yang bagus, fasilitas yang memadai, dan juga dukungan lingkungan, termasuk dukungan keluarga. Peran keluarga ini sangat penting karena mereka bisa memberikan dorongan moril bagi sang anak untuk mengembangkan keahliannya bermain bola," papar bapak dua anak yang tercatat pernah menerima tanda jasa Satya Lencana Kesatrya Tamtama, Satya Lencana Dharma Nusa, dan Satya Lencana Kesetiaan.Lebih jauh dikatkannya, berlatih sepak bola sama saja seperti kegiatan lainnya. Jika dilakukan secara teratur terus-menerus, maka akan menjadi ahli. Karena itu, menurut dia, bakat sebagai pemain bola merupakan nilai tambah, tetapi itu tidak menjadi satu-satunya faktor yang membuat seseorang bisa menjadi pemain sepak bola yang hebat.“Jika tanpa latihan yang teratur maka ia pun tidak bisa mengembangkan talenta yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang dengan tekun terus berlatih maka ia akan menjadi pemain yang bagus," pungkas alumni SPMD Yogyakarta dan pernah bertugas sebagai Satgas OPS PAM AMM di Aceh tersebut.(exe)