Minggu, 31 Juli 2016 15:30 WIB

Jadi Bintang Porno, Nadia Dilarang Pulang Kampung

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Nadia Ali (25), nama wanita Pakistan ini. Dia tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) sebagai bintang film porno dan telah dilarang pulang ke negara asalnya.

Nadia memicu kegemparan setelah dia mengenakan pakaian tradisional Muslim Pakistan, termasuk jilbab, ketika membintangi film dewasa. Dalam wawancara baru-baru ini, dia mengaku sebagai Muslim dan dibesarkan di keluarga yang memegang prinsip agama secara ketat.

Bahkan, Nadia menyadari zina merupakan dosa dalam ajaran agama, tapi dia tetap nekat dan menolak berhenti dari pekerjaannya itu. Tindakannya yang mengenakan busana keagamaan saat beradegan di film dewasa telah menuai hujatan.

Nadia dianggap sengaja memikat banyak penggemar dengan memanfaatkan pakaian keagamaan dalam pekerjaan “hitam”-nya. Dia menolak berhenti menjadi bintang film dewasa dengan alasan dia harus bekerja untuk mendapatkan uang.

Sebelum terjun ke industri film dewasa, Nadia semula bekerja di sebuah salon di San Fransisco. Lantaran kesulitan finansial, dia bersedia menerima ajakan temannya menjadi penari erotis selama 2,5 tahun.

Dia mengaku mengalami “konflik batin” antara agama dan pekerjaan. “Saya seorang Muslim. Tentu saja saya memiliki konflik antara iman dan kehidupan sehari-hari,” katanya dalam video wawancara yang dilansir Daily Mail, Sabtu (30/07/2016).

”Salah satu dosa terbesar utama adalah zina dan melakukannya beberapa kali sehari Anda tidak akan diampuni, dan saya sepenuhnya menyadari itu, tapi saya masih berdoa. Tapi, saya tidak mengantar (doa) lagi,” lanjut dia.

”Saya menghasilkan 500 dolar dan saya sangat bangga pada diri saya sendiri. Oh Tuhan saya tidak akan pernah kembali, saya tidak akan kembali ke kehidupan lama saya lagi,” ucapnya.

Dalam wawancara video itu dia mengaku secara resmi sudah dilarang kembali ke Pakistan karena mengenakan pakaian tradisional agama dalam adegan film dewasa. Menurutnya, akan jadi bahaya jika dia pergi ke negara asalnya.

“Ketika orang ingin membunuh seseorang, mereka tidak akan menghubungi Anda, Anda hanya akan tahu dan merasakan,” ujar Nadia.

Orang tua Nadia juga tidak suka jika dia bekerja seperti itu. ”Idealnya, sama seperti orang tua lain yang tidak suka anak mereka untuk melakukan jenis pekerjaan seperti ini. Tetapi mereka memiliki pemahaman yang baik tentang alasan mengapa saya melakukan hal-hal ini. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang tua saya, saya sangat terbuka tentang berbagai hal,” katanya.(exe/ist)
0 Komentar