JAKARTA, Tigapilarnews.com- Perdana Menteri (PM) Tunisia, Habib Essid, telah digulingkan parlemen yang menjatuhkan mosi tidak percaya.Hal tersebut setelah Essid dianggap tak becus mengatasi krisis ekonomi dan keamanan negara. PM Essid dipecat parlemen setelah 1,5 tahun berkuasa.Sebanyak 118 anggota parlemen pada Sabtu malam memilih menggulingkan Essid. Tiga anggota parlemen mendukung dan 27 anggota lainnya abstain.Sebelumnya pada hari Sabtu, Essid, 67, telah mengatakan kepada parlemen bahwa dia tahu akan digulingkan. ”Saya tidak datang untuk mendapatkan dukungan 109 orang (yang diperlukan untuk tetap bertahan di kantor). Saya datang untuk mengekspos hal kepada orang-orang dan anggota parlemen,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (31/07/2016).Negosiasi untuk memilih PM baru Tunisia akan dimulai pada hari Senin. Essid telah berada di bawah tekanan untuk mundur sejak Presiden Beji Caid Essebsi menyerukan pemerintah melakukan reformasi dan meredam ketegangan sosial selama krisis ekonomi melanda negara itu.Tunisia mengalami krisis ekonomi yang cukup parah, di mana angka pengangguran meningkat tajam dan diperparah juga dengan masalah keamanan.Analis politik Youssef Cherif mengatakan peristiwa penggulingan PM Tunisia pada Sabtu malam itu sangat penting tidak hanya untuk Tunisia, tetapi untuk kawasan.”Ini adalah pertama kalinya di Tunisia bahwa peristiwa seperti itu terjadi, pertama kalinya pemerintah pergi ke parlemen dan mosi tidak percaya dicatat,” katanya kepada Al Jazeera, setelah voting parlemen.Cherif mengklaim, bagaimanapun hasil voting parlemen itu akan menjadi berita buruk bagi situasi ekonomi dan politik di Tunisia.”Ini akan membuka pintu lagi untuk berhari-hari, minggu, bahkan berbulan-bulan dalam negosiasi antara partai politik yang berbeda dan pemain politik yang berbeda, (untuk menempatkan) semua proyek besar yang seharusnya berlangsung,” katanya.(exe/ist)