JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Turki, Tayyep Erdogan, akan menutup akademi militer dan menempatkan angkatan bersenjata di bawah komando Menteri Pertahanan.Erdogan mengatakan langkah ini dirancang untuk membawa militer di bawah kendali pemerintah lebih ketat setelah kudeta yang gagal."Angkatan bersenjata kami akan lebih kuat dengan keputusan terbaru yang kami sedang persiapkan. Komandan pasukan kami akan melaporkan kepada menteri pertahanan," kata Erdogan dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu dengan A Haber, seorang penyiar swasta."Sekolah Militer akan ditutup. Kami akan membangun sebuah universitas pertahanan nasional," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (31/07/2016).Ia juga mengatakan dia ingin badan intelijen nasional dan panglima militer, pejabat militer paling senior, melaporkan langsung ke presiden. Langkah ini akan memerlukan perubahan konstitusi dan oleh karena itu Erdogan membutuhkan dukungan dari partai-partai oposisi.Keduanya, panglima militer dan badan intelijen saat ini melapor ke kantor perdana menteri. Menempatkan mereka di bawah arahan presiden keseluruhan akan sejalan dengan tekanan Erdogan untuk konstitusi baru yang berpusat pada presiden eksekutif yang kuat.Erdogan juga mengatakan bahwa total 10.137 orang telah resmi ditahan setelah kudeta.(exe)