JAKARTA. Tigapilarnews.com- Menteri Pertahanan Irak mengatakan banyak pemimpin ISIS telah melarikan diri dengan keluargan dari Mosul jelang serangan yang akan dilakukan pasukan Irak dengan bantuan Amerika Serikat (AS).Mosul selama ini dikenal menjadi basis terkuat ISIS di Irak. "Banyak pemimpin ISIS dan keluarganya di Mosul telah menjual properti mereka dan menyelinap keluar menuju Suriah, dan bahkan sebagian mencoba untuk menyelinap keluar menuju daerah Kurdi Irak," kata Khaled al-Obeidi seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Minggu (31/07/2016).Irak diharapkan dapat memobilisasi hingga 30.000 pasukan untuk merebut kembali kota Mosul berkoordinasi dengan dukungan udara koalisi pimpinan AS. Kampanye ini telah mendapatkan momentum dalam beberapa pekan terakhir setelah pasukan pemerintah berhasil merebut Falluja dan merebut kembali sebuah pangkalan udara utama sebelah selatan MosulMeskipun begitu, beberapa pejabat masih mempertanyakan apakah militer akan siap dan apa yang akan terjadi di Mosul setelah ISIS diusir. Menurut Obeidi tantangan terbesar adalah melindungi warga sipil, yang katanya jumlahnya sekitar 2 juta."Kami berharap pada saat operasi dimulai di kota yang tepat akan ada perpindahan besar. Jumlah terkecil kita mengharapkan sekitar setengah juta orang," kata Obeidi.Komite Internasional Palang Merah mengatakan hingga 1 juta orang bisa terusir dari rumah mereka di Mosul, dan PBB memperkirakan jumlahnya bisa lebih tinggi. Sekitar sepuluh juta warga Irak sudah memerlukan bantuan, termasuk lebih dari 3 juta yang telah terlantar atau sekitar sepersepuluh dari populasi.(exe/ist0