Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com – Sekjen Komnas PA Dhanang Sasongko meminta pihak kepolisian tidak lagi mengawal orang tua korban vaksin.Sebab, hal itu makin membuat keluarga pasien korban vaksin palsu merasa tertekan."Banyak orang tua korban vaksin palsu merasa terintimidasi dengan adanya pengerahan aparat kepolisian (menjaga rumah sakit). Kedepannya kami minta tidak ada lagi seperti itu," ujar Dhanang di kantor Komnas PA di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (25/7/2016) siang.Dhanang menjelaskan keluarga pasien korban hanya ingin meminta kejelasan kepada pihak rumah sakit soal kandungan vaksin palsu yang disuntik ke anaknya. Sepatutnya kepolisian membantu mereka dalam menangani masalah ini. Sebab, para orang tua sebagai korban.“Kami berharap pihak kepolisian tidak perlu lagi megawal, karena takutnya keberadaan aparat nantinya semakin memperburuk suasana. Lagi pula mereka hanya ingin meminta kejelasan serta tanggung jawab pihak RS Harapan Bunda," jelas Dhanang.Dijelaskan Dhanang, pemerintah juga lalai dalam aspek pengawasan sehingga terjadi peredaran vaksin palsu.“Peredaran vaksin palsu tidak hanya di RS Harapan Bunda. Ada pula di beberapa rumah sakit swasta lainnya. Pemerintah telah gagal melindungi anak-anak Indonesia sehingga mereka mendapat vaksin palsu,” pungkasnya.