JAKARTA, Tigapilarnews.com- Direktur Teknik MotoGP, Danny Aldridge, sudah mengumpulkan semua bukti terkait kecelakaan yang menyebabkan Luis Salom meninggal dunia selama menjalani sesi latihan bebas kedua di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Juni lalu.Dalam laporannya yang disampaikan langsung di hadapan ahli yudisial, Anle Calzada Gomez, serta pakar telemetri independen, Lluis Lleonart Gomez, menegaskan tak ada yang salah dengan mesin SAG Team Kalex atau ban.Spekulasi tentang penyebab kematian Salom sempat bermunculan selama beberapa hari. Akibat kecelakaan maut tersebut sebagian pembalap mendesak kepada Dorna Sports untuk menggelar rapat tertutup membahas perihal tikungan ke-12 yang sudah memakan korban.Namun dari analisis Mr Gomez kecelakaan itu, murni kesalahan pembalap bukan tentang tikungan angker (12). "Mr. Gomez melaporkan data kecelakaan Luis Salom dengan menunjukkan berbagai bukti bahwa motor yang dikendarainya lebih lambat dari putaran sebelumnya," demikian laporan yang disampaikan Aldridge seperti dilansir dari Cyclenews, Sabtu (23/07/2016)."Tetapi pada saat ia melakukan pengereman, pembalap justru berada tujuh atau delapan meter lebih dekat kurva. Sehingga Mr. Gomez berspekulasi bahwa pembalap kemungkinan menegok ke belakang dan saat kembali ke depan ia bingung dengan posisinya karena terlalu dekat dengan garis. Ini bisa menghasilkan tekanan pengereman yang lebih tinggi dibanding sebelumnya. Itu terindikasi di telemetry."Sekadar informasi, kecelakaan bermula ketika pembalap Spanyol 24 tahun memasuki tikungan ke-12. Tetapi, motor yang dikemudikannya tampak tidak mampu diajak bermanuver. Setelah itu terlihat motor Salom malah nyelonong dengan kecepatan tinggi.Lantas, menghantam dinding pengaman tikungan 12 di Sirkuit Catalunya. Sebetulnya, dia melepas motornya yang tak mampu dikendalikan di tikungan. Sayangnya, Salom meluncur tepat ke arah motor sehingga tubuhnya menghantam motornya sendiri."Mr. Gomez menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi tentang tikungan 12. Karena hingga saat ini belum ada bukti yang menyatakan ada masalah pada permukaan trek termasuk kemungkinan adanya benjolan."(exe/ist)