Laporan: Ryan SuryadiJAKARTA, Tigapilarnews.com - Kakak beradik Rustam Efendi (25) dan Wahyu (23) yang berprofesi sebagai nelayan ikan tradisional menjadi korban sambaran petir saat mengangkat sebuah bagan (penangkap) ikan yang terpasang di Kawasan Perairan Pulau Bokor, Pulau Pari, Kamis (21/7/2016), sekitar pukul 21.30 WIB.Dalam tersebut, Wahyu diketahui selamat. Namun luka bakar ditubuh Rustam akibat sambaran petir ini harus dilakukan perawatan intensif di Puskesmas Pulau Pari."Hingga kini, Jumat (22/7/2016), Rustam masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Pulau Pari. Adiknya sendiri, Wahyu selamat, " ucap Kapolres Kepulauan Seribu AKPB John Weynart Hutagalung, Jumat (22/7/2016) siang.John menjelaskan Kejadian terjadi sekira pukul 17.25 WIB, saat Rustam dan Wahyu, sedang sibuk memasang sebuah penangkap ikan atau bagan, di wilayah Perairan Pulau Bokor."Mereka sedang melakukan pemasangan bagan, ucap John, cuaca tengah ekstrim dan sekira pukul 21.30 WIB, Petir pun muncul dan menyambar Rustam dan Wahyu," jelas John.John melanjutkan, Masnhur sempat memanggil Rustam dan Wahyu berkali-kali dan tidak ada jawaban. Merasa curiga, Mansur menghampiri langsung menghampiri keduanya dan ditemukan tengah mengambang di air."Rustam tersambar saat lagi duduk di bagan (penangkap ikan), Wahyu pun turut tersambar saat sibuk memasang bagan. Ketika tersambar, Mansur memanggil Rustam dan Wahyu berkali-kali namun tak ada jawaban. Ketika dihampiri, keduanya sudah tergeletak mengambang di air," katanya .Melihat Rustam seperti kejang, Mansur pun langsung membawa tubuh Rustam, dan meminta pertolongan kepada nelayan lain untuk membawa Wahyu. Mansur dan nelayan lainnya berangkat mencari pertolongan, lalu pergi ke Puskesmas Pulau Lancang."keduanya dibawa ke Puskesmas Pulau Lancang. Kondisinya pun cukup membaik setelah dilakukan perawatan intensif di Puskesmas," jelas John.Sementara Lurah Pulau Pari, Surahman memebenarkan, jika korban merupakan dua warganya sendiri menjadi korban sambaran petir.