JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Sultan Thaha Jambi yang dikelola BUMN PT Angkasa Pura II (Persero).Dalam peresmian terminal senilai Rp450 miliar tersebut, Jokowi didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur Provinsi Jambi Zumi Zola Zulkifli serta pejabat di lingkungan provinsi dan Kota Jambi.Jokowi dalam sambutannya mengatakan, dengan pertumbuhan penumpang pesawat yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, pembangunan dan perluasan bandara jangan sampai terlambat dan sudah seharusnya dilakukan.“Pertumbuhan penumpang terus meningkat bisa mencapai peningkatan 27 persen sejak tahun 2010 di bandara Sultan Thaha ini. Jangan sampai kita terlambat mengantisipasi pertumbuhan penumpang seperti yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, kita terlambat. Harus antisipasi lebih awal. Kalau perlu, landasannya diperpanjang,” kata dia, Kamis (21/07/2016).Menurut dia, antisipasi serupa juga harus dilakukan di bandara lainnya, dengan membangun bandara-bandara di daerah yang berpotensi meningkatnya transportasi udara. “Namun lahannya juga harus disiapkan oleh pemerintah daerah. Harus cepat, kalau tidak, kita akan terlambat memenangkan kompetisi dengan negara lain di tengah persaingan yang sangat ketat,” ucap dia.Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengapresiasi pembangunan Terminal Bandara Sultan Thaha Jambi memanfaatkan anggaran perusahaan. “Kami ucapkan terima kasih, karena penggunaannya tanpa menggunakan APBN. Kalau dulu, apron hanya mampu menampung lima pesawat kini bisa menampung tujuh pesawat. Begitu juga terminal dari kapasitas 700 ribu penumpang menjadi 1,6 juta penumpang,” ucap dia.Menhub Jonan juga menambahkan, pihaknya siap membenahi bandara kecil lainnya seperti Bandara Muara Bungo dan Kerinci. Langkah pertama yang dilakukan yakni dengan memperbaiki landasan dan terminal pada tahun depan. "Namun dukungan lahan saya kira juga sudah harus siap. Kalau lahan siap akan lebih mudah membangun fisik," pungkas dia.Sementara itu, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero), Budi Karya Sumadi, mengatakan sejak dioperasikan sekitar enam bulan lalu, Bandara Sultan Thaha telah menjadi ikon baru di Provinsi Jambi. Tidak hanya itu, kata dia, terminal baru tersebut juga diharapkan mampu menarik minat maskapai membuka penerbangan ke Jambi.“Saat ini, sebanyak enam maskapai yakni Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air, serta Susi Air membuka konektivitas dan melayani masyarakat untuk penerbangan dari Jambi dengan kota tujuan antara lain Jakarta, Pekanbaru, Palembang, dan Batam. Kami berkomitmen untuk mendorong agar konektivitas penerbangan di Jambi terus bertambah sehingga terminal baru ini dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat Jambi dan sekitarnya,” jelas Budi Karya.Pembangunan terminal baru Bandara Sultan Thaha seluas 12.000 m2 dilaksanakan dengan menggunakan anggaran AP II untuk tahun 2015 hingga 2020 sebesar Rp450 miliar, di mana pada akhir 2018 akan dimulai kembali tahapan pengembangan terminal.“Saat ini penggunaan, anggaran terminal baru Sultan Thaha mencapai Rp236 miliar dan akan terus berlanjut hingga 2020. Lebih dari itu, PT Angkasa Pura II (Persero) juga menampilkan kearifan lokal di terminal baru ini melalui ditampilkannya ornamen kerajinan lokal sebagai bagian dari interior gedung terminal,” pungkas Budi Karya.Sebagai bagian dari upaya mempromosikan pariwisata Jambi, Angkasa Pura II menempatkan replika situs yang terdapat di Candi Muaro Jambi, yang merupakan situs komplek candi terbesar di Asia Tenggara.(exe/ist)