Selasa, 19 Juli 2016 08:21 WIB

Persulit Ekstradisi Gulen, Turki Kecewa dengan AS

Editor : Yusuf Ibrahim


JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemerintah Turki kembali mendesak Amerika Serikat (AS) untuk segera mengekstradisi Fethullah Gulen.

Gulen dituding sebagai orang di balik upaya kudeta yang terjadi di Turki. Desakan ini muncul tidak lama setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menanggapi permintaan tersebut.

Kerry menuturkan, ada mekanisme yang harus diikuti Turki, dan permintaan ekstradisi harus diikuti dengan bukti, bukan hanya sekedar dugaan.

Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, mengatakan pihaknya kecewa dengan AS yang seakan-akan mempersulit proses ekstradisi tersebut. Menurut Yildirim, sikap AS ini membuat Turki ragu akan komitmen Washington pada Ankara.

"Kami akan kecewa jika AS mengatakan kepada kita untuk menunjukkan bukti, meskipun anggota organisasi pembunuh mencoba untuk menghancurkan pemerintah terpilih di bawah arahan orang itu," kata Yildirim, mengacu pada Gulen.

"Pada tahap ini bahkan hal tersebut bisa menjadi pertanyaan dari persahabatan antara kedua negara," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (18/07/2016).

Gulen sendiri merupakan pendiri kelompok Hizmet, yang saat ini dilarang di Turki. Hizmet pernah mengklaim memiliki anggota sebanyak 2.000 orang di jajaran militer Turki, sebelum akhirnya Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengambil tindakan tegas terhadap kelompok ini.

Pendukung Gulen telah lama berusaha untuk menggunakan peradilan untuk memajukan penyelidikan korupsi terhadap Erdogan. Pemerintah Turki menuduh Gulen mencoba untuk membentuk "negara dalam negara" yang dikenal oleh banyak orang di Turki sebagai "Struktur Paralel."(exe/ist)



0 Komentar