JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror yang menewaskan 84 orang di kota pesisir Nice, Perancis.
Klaim tersebut diberitakan media kelompok ekstrimis tersebut, Amaq. Masih belum jelas apakah ISIS telah merencanakan serangan itu atau apakah mereka hanya mengambil tanggung jawab atas serangan yang mungkin terinspirasi dari aksi mereka.
Media Amaq, mengutip pernyataan sumber dari ISIS mengatakan, Mohamed Lahouaiej Bouhlel (31) adalah seorang prajurit dari ISIS. "Dia dieksekusi dalam operasi menanggapi seruan untuk menargetkan warga negara koalisi yang melawan ISIS," tulis kantor berita itu, seperti dilansir Washington Post, Sabtu (16/07/2016).Klaim ini pun lantas menimbulkan pertanyaan, apakah Bouhlel beraksi sendirian atau sempat berkomunikasi dengan kelompok ekstrimis yang juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di Paris itu. Otoritas Perancis tengah berusaha untuk menentukan apakah Bouhlel bertindak sendiri atau memiliki jaringan pendukung di Nice.Sejauh ini, pihak kepolisian Perancis telah menangkap empat orang terkait serangan itu, termasuk satu orang yang diyakini telah berbicara kepada Bouhlel melalui telepon sebelum melakukan aksinya. Sehari sebelumnya, Jaksa Paris Francois Molins mengatakan bahwa polisi telah menahan mantan istri Bouhlel dan memeriksanya.(exe/ist)