Sabtu, 16 Juli 2016 10:07 WIB
Suasana percobaan kudeta di Turki semakin kacau. Gedung Parlemen di Ankara, Turki, dibom. Belum diketahui ada atau tidaknya korban jiwa akibat peristiwa ini.Sebagaimana dilansir AFP, kantor berita resmi Turki menyebut Gedung Parlemen itu dibom.Sementara itu, Huriyet Daily News yang melansir kantor berita Turki Anadolu, menyebut bom itu diledakkan oleh pihak yang mencoba melancarkan kudeta.Dilansir dari Reuters, ada pula tank yang melepaskan tembakan di sekitar Gedung Parlemen di Ankara. Belum jelas betul apakah ledakan dan tembakan tank itu merusak Gedung Parlemen atau tidak.Tembakan juga terdengar di Bandara Ataturk di Istanbul. Disebut pula, pengkudeta membunuh 17 polisi dalam sebuah serangan di Gölbaşı Special Forces Department di Ankara. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihak militer yang melakukan kudeta adalah 'kelompok militer'.Sementara itu, Presiden Erdogan menyeru rakyatnya untuk melakukan perlawanan terhadap militer pelaku kudeta. Seruan disampaikan melalui Facetime."Kita akan mampu memulihkan keadaan. Bangsa kita harus turun ke jalan untuk memberi perlawanan terhadap pemberontakan ini," kata Erdogan, Sabtu (16/7/2016)."Mereka yang berada di belakang kudeta ini akan menanggung konsekuensi berat. Situasi yang muncul saat ini akan terselesaikan dalam waktu singkat," bunyi pesan Erdogan.Perkembangan baru dari Erdogan juga menepis bahwa dia sedang di Mongolia. Dalam pernyataannya Erdogan memberitahukan bahwa dia dalam perjalanan menuju Ankara.