Senin, 11 Juli 2016 16:43 WIB
 
							
		 Beberapa warga banyak yang tetap tinggal dan tidak mudik ke kampung halaman saat Lebaran. Mereka memilih merayakan Lebaran bersama warga lainnya di tenda darurat."Kami Lebaran ya di sini. Salat Ied di Masjid Luar Batang. Ya, biasa saja sih Lebaran kali ini. Cuman kondisi kami saja yang berbeda, dulunya punya tempat tinggal dan orang bisa bertamu, tapi ini bertamunya ke tenda darurat. Malu saya, tapi mau diapakan. Nasib saya toh sama dengan warga bertahan di sini," kata Halimah (40), warga eks Pasar Ikan, Senin (11/7/2016) siang.Halimah mengaku tidak begitu sedih walaupun merayakan Lebaran dalam kondisi tak punya tempat tinggal.Dia tetap bersyukur bersama suami dan lima anaknya masih bisa merayakan Lebaran tahun ini meskipun dalam keterbatasan."Syukurin ajalah Lebaran tahun ini saya dan keluarga saya masih hidup dan merasakan Lebaran. Bisa kumpul-kumpul dengan warga lain bahkan saya merasa kekerabatan saya dengan warga di sini semakin erat, kompak. Jadi walaupun kondisi kami miskin tak punya rumah, ya syukuri saja," ungkap Halimah.Salah seorang warga eks Pasar Ikan, Budiman (45) menjelaskan kesedihannya hanya mampu merayakan Lebaran bersama keluarga di tenda darurat."Warga di sini patungan buat kue Lebaran. Sedih saya, kalau dulu bisa beli ya kue Lebaran walau hanya satu dua toples, di sini empat toples lebih makannya rame-rame sama warga lain di tenda darurat. Cepat habisnya, Alhamdulillah-nya anak saya bisa kebagianlah. Nasib warga nelayan kayak saya, gara-gara pemerintah," ucap Budiman.Budiman mengaku rindu merayakan Lebaran bersama keluarganya di rumah yang dahulu berdiri di Kampung Pasar Ikan.
Beberapa warga banyak yang tetap tinggal dan tidak mudik ke kampung halaman saat Lebaran. Mereka memilih merayakan Lebaran bersama warga lainnya di tenda darurat."Kami Lebaran ya di sini. Salat Ied di Masjid Luar Batang. Ya, biasa saja sih Lebaran kali ini. Cuman kondisi kami saja yang berbeda, dulunya punya tempat tinggal dan orang bisa bertamu, tapi ini bertamunya ke tenda darurat. Malu saya, tapi mau diapakan. Nasib saya toh sama dengan warga bertahan di sini," kata Halimah (40), warga eks Pasar Ikan, Senin (11/7/2016) siang.Halimah mengaku tidak begitu sedih walaupun merayakan Lebaran dalam kondisi tak punya tempat tinggal.Dia tetap bersyukur bersama suami dan lima anaknya masih bisa merayakan Lebaran tahun ini meskipun dalam keterbatasan."Syukurin ajalah Lebaran tahun ini saya dan keluarga saya masih hidup dan merasakan Lebaran. Bisa kumpul-kumpul dengan warga lain bahkan saya merasa kekerabatan saya dengan warga di sini semakin erat, kompak. Jadi walaupun kondisi kami miskin tak punya rumah, ya syukuri saja," ungkap Halimah.Salah seorang warga eks Pasar Ikan, Budiman (45) menjelaskan kesedihannya hanya mampu merayakan Lebaran bersama keluarga di tenda darurat."Warga di sini patungan buat kue Lebaran. Sedih saya, kalau dulu bisa beli ya kue Lebaran walau hanya satu dua toples, di sini empat toples lebih makannya rame-rame sama warga lain di tenda darurat. Cepat habisnya, Alhamdulillah-nya anak saya bisa kebagianlah. Nasib warga nelayan kayak saya, gara-gara pemerintah," ucap Budiman.Budiman mengaku rindu merayakan Lebaran bersama keluarganya di rumah yang dahulu berdiri di Kampung Pasar Ikan.