Kamis, 30 Juni 2016 08:21 WIB

PM Israel Kedepankan Manfaat Ekonomi

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri-menteri dalam kabinet Israel menyetujui kesepakatan yang dicapai dengan Turki pada akhir pekan lalu terkait normalisasi hubungan kedua negara.


Hubungan Israel dan Turki merenggang pascaserangan mematikan pasukan Israel terhadap armada bantuan Gaza pada 2010 lalu.

"Kabinet kemanan menyetujui kesepakatan setelah empat setengah jam perdebatan, memberikan akhir persetujuan pemerintah Israel," kata seorang juru bicara seperti dikutip dari laman Middle East Online, Rabu (29/06/2016).

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan sejumlah tokoh lainnya mengedapankan manfaat ekonomi yang didapat dari rekonsiliasi. Mereka membicarakan tentang pembangunan saluran pipa ke Turki untuk mengekspor gas dan kebutuhan untuk mendapatkan sekutu di Timur Tengah yang bergolak.

Meski begitu, ada sejumlah pihak yang keberatan terkait setujunya Israel memberikan kompensasi USD20 juta kepada keluarga aktivis Turki yang tewas dalam insiden tersebut.

Kesepakatan itu juga memberikan izin kepada Turki untuk memberikan bantuan ke Gaza di Palestina. Namun, Netanyahu menekankan bahwa blokade Israel terhadap wilayah itu akan tetap terjadi.

Hubungan antara Turki dan Israel jatuh ke titik nadir setelah pasukan komando Israel melakukan serangan fajar terhadap 6 armada kapal bantuan untuk Gaza pada Mei 2010. Sembilan aktivis di atas kapal Turki, Mavi Marmara, tewas dimana kemudian jumlah itu menjadi 10 setelah seorang lainnya meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.(exe/ist)

 
0 Komentar