Laporan: Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Salah satu korban aksi brutal para suporter Persija, Birgadir Hanafi, terpaksa harus kehilangan mata kirinya.Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, menurut keterangan dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), mata kiri Brigadir Hanafi harus diangkat lantaran sarafnya putus."Kemudian mengering otomatis harus diangkat. Dengan berat hati anggota kita harus kehilangan mata kirinya," ucap Awi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (29/6/2016).Dikatakan Awi, korban lainnya dari pihak kepolisian beberapa sudah dapat pulang dari rumah sakit."Yang lain masih penyembuhan aja. Brigadir Supriyadi yang hidungnya patah sudah bisa pulang tinggal anggota kita yang Lantas dan Sabhara Polres Pusat yang kemarin jarinya patah. Kemudian lengan. Lalu lantas yang dadanya sesak itu masih nyeri," pungkas Awi.Sebelumnya diketahui, Pertandingan sepak bola antara Persija vs Sriwijaya FC ricuh. Kericuhan ini dipicu oleh salah satu klub sepakbola The Jakmania masuk ke dalam lapangan. Pertandingan pun sempat diberhentikan sementara dan dilanjutkan kembali. Sriwijaya FC menang dalam pertandingan sepakbola tersebut dengan score 1-0. Imbasnya, usai laga pertandingan tersebut, kedua suporter bentrok di depan Gelora Bung Karno (GBK).Akibat bentrokan ini, enam anggota kepolisian mengalami luka-luka, satu diantaranya mengalami luka cukup parah dan kritis di Rumah Sakit Polri Keramat Jati. Selain itu, tindakan brutal para suporter Persija tidak hanya disitu saja, mereka kian geram dan membakar lima sepeda motor polisi.Sebanyak 14 suporter Persija masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Jakarta Pusat. Selain itu, Polda Metro Jaya juga meringkus 10 orang Jak Mania yang diduga terlibat dalam kericuhan di GBK.