Laporan : Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) Mahyudin menjelaskan, saat ini pihaknya terus bekerja keras membantu menjalankan program pemerintah guna meningkatkan pemasukan Negara."Kalau programnya kita lebih mendukung program pemerintah, karena kita hanya ormas. Kita lebih kepada pendampingan-pendampingan petani. Menjembatani petani dengan program-program pemerintah guna para kelompok tani bisa mendapatkan informasi tentang pasar dan hasil mereka lebih bagus.serta tentang bibit mereka bisa lebih baik," ujar Mahyudin, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2016).Mahyudin juga mengatakan HKTI sedang berusaha agar para petani bisa mendapatkan pupuk berkualitas baik dengan harga terjangkau."Kita ormas yang mem-backup atau membantu para petani agar bisa lebih baik, jadi programnya pasti harus sejalan dengan program-program pemerintah. Terutama yang dicanangkan bapak Presiden Jokowi," ungkap Mahyudin.Meski sudah mengaku bekerja keras melalui HKTI untuk membantu para petani, politisi Partai Golkar ini masih menyayangkan minimnya teknologi yang dipakai pemerintah sebagai faktor penunjang pendapatan."Faktanya memang begitu, misalnya kenapa beras dan daging dibanjiri impor, karena produksi daging kita di Indonesia ini biayanya mahal. Jadi kurang ekonomis kalau dihitung dengan biaya produksi daging yang ada di luar negeri. Makanya daging di luar negeri bisa murah, ya karena teknologi itu," imbuh Mahyudin.Dirinya berharap kedepannya Indonesia tidak lagi perlu bergantun pada daging impor jika produksi daging di Indonesia bisa lebih murah."Di sini peternak kita pakai sabit cari rumput, nyabitnya dimana-mana baru dibawa ke kandang sapinya, memang petani kita nggak sejahtera. Tapi kalo dibuat disatukan mereka dalam kelompok tani mereka dibantu bibit, dibantu kandang, dibantu tempat penanaman rumputnya saya kira ke depan kita pasti bisa swasembada daging dan kita nggak perlu tergantung pada daging impor karena produksi bisa lebih murah," pungkas Mahyudin.