JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, kembali mendesak Kongres, yang dikuasai Partai Republik, untuk meloloskan undang-undang pengontrolan senjata yang ketat selama kunjungan ke Orlando.Obama berkunjung ke Orlando untuk menyampaikan rasa belasungkawa kepada korban penembakan massal."Mereka yang tewas dan luka-luka di sini, ditembak mati oleh pembunuh tunggal dengan senjata serbu yang dahsyat. Motif dari pembunuh ini mungkin telah berbeda dari pembunuhan massal di Aurora atau Newtown. Tapi, instrumen kematian sangat mirip. Sekarang, 49 orang yang tidak bersalah mati, sementara 53 lainnya terluka. Beberapa masih berjuang untuk hidup mereka," kata Obama dikutip dari Xinhua, Jumat (17/06/2016).Setidaknya, 49 orang tewas dan 53 lainnya luka-luka, termasuk seorang polisi, dalam aksi penembakan di sebuah klub malam gay populer di Orlando, Florida, pada Minggu pagi. Serangan ini adalah teror paling mematikan dalam sejarah AS sejak 11 September 2011.Pria bersenjata, yang diidentifikasi oleh pihak berwenang sebagai Omar Mateen dari Port St Lucie, Florida, ditemukan tewas di dalam klub malam setelah baku tembak dengan polisi."Saya benar-benar berharap bahwa senator melihat peristiwa ini dan melakukan hal yang benar. Kami bisa menghentikan beberapa tragedi. Kami dapat menyelamatkan kehidupan seseorang. Jika kita tidak bertindak, kita akan terus melihat pembantaian seperti ini," kata Obama.(exe/ist)