JAKARTA, Tigapilarnews.com- Warga Fallujah yang masih berada di kota itu dikabarkan dalam kondisi yang mengerikan.Mereka dijadikan sebagai perisai manusia dan budak oleh kelompok ekstrimis ISIS. "Warga sipil dipaksa untuk menyumbangkan darahnya kepada ekstrimis yang terluka. Kerap kali dalam jumlah tidak terbatas, yang mengarah kematian si pendonor, karena kehilangan darah yang berlebihan," begitu laporan situs berita Izvestia mengutip pernyataan juru bicara milisi rakyat, Karim al-Nuri.Tidak hanya itu, ISIS juga mengambil keuntungan dari situasi kemanusiaan di kota. Mereka akan memberikan makanan kepada warga yang kelaparan hanya jika mereka setuju untuk bertempur bagi pihak ISIS, seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (14/06/2016).Anak-anak juga tidak luput dari aksi teror ISIS. Mereka dipaksa bergabung dan berperang untuk ISIS. Anak-anak bahkan harus duduk di belakang kemudian bom mobil, sehingga mereka dipaksa mati sebagai pelaku bom bunuh diri.Tidak ada yang bisa melarikan diri dari kengerian tersebut. Warga sipil yang mencoba melarikan diri dari kota ditembak mati. ISIS juga membunuh siapa saja yang mencoba melawan mereka.Menurut Nuri, operasi pembebasan Fallujah yang dimulai pada 23 Mei lalu telah menunjukkan kemajuan yang nyata. Sejumlah desa telah berhasil dibebaskan dari tangan ISIS. Namun, sejak saat itu, kemajuan militer Irak menurun secara drastis.(exe/ist)